Dukung OPOP Expo 2024, UUS Bank Jatim Salurkan KUR Syariah
Rabu, 04 Desember 2024 - 18:47 WIB
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) terus mendukung perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur. Hal tersebut diwujudkan dalam kegiatan One Pesantren One Product (OPOP) Expo yang telah diselenggarakan Pemprov Jatim pada 29 November-1 Desember 2024.
Bentuk dukungan dalam event tersebut yaitu Bank Jatim secara simbolis telah menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah kepada Ekosistem Pondok Pesantren Kopontren Al Mustaqim Surabaya Rp100 juta. Bertempat di Royal Plaza Surabaya, pembukaan OPOP Expo 2024 itu dihadiri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono serta Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono.
Arief menjelaskan, akses pembiayaan kepada para pelaku UMKM harus dibuka selebar-lebarnya. Dia berharap penyaluran KUR syariah ini dapat membuat pelaku UMKM semakin naik kelas. Sehingga ke depannya mampu memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim.
"Sebagai salah satu bank penyalur KUR syariah, Bank Jatim melalui Unit Usaha Syariah (UUS) tidak hanya memberikan permodalan saja, tapi juga turut melakukan pendampingan dan pelatihan untuk UMKM agar para pelaku usaha tersebut mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka,” paparnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Arief, UUS Bank Jatim senantiasa terus berinovasi tanpa henti untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. UUS Bank Jatim juga berperan aktif mendukung program-program pemprov, utamanya terkait ekonomi syariah.
Beberapa hal yang telah dilakukan antara lain berkolaborasi dengan OPOP Jatim untuk penerbitan kartu ATM co-branding OPOP dan layanan samsat OPOP Jatim. Kemudian penerbitan kartu santri digital, layanan agen laku pandai syariah di koperasi pondok pesantren hingga memberikan akses permodalan.
"Kami berkomitmen akan terus menjalin sinergi serta kolaborasi dengan berbagai pihak demi memajukan ekonomi syariah di Jatim dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy karyono menuturkan, pertumbuhan ekonomi di Jatim mencapai 4,91%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara provinsi di Jawa, dengan kontribusi 14,5% untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan 25,14% untuk Pulau Jawa.
"Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi ini salah satunya dari kontribusi pesantren. Jadi OPOP ikut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi di Jawa Timur maupun Indonesia,” terangnya.
Selain pertumbuhan ekonomi, hadirnya OPOP juga membantu pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan di Jatim. Hal ini terlihat dari jumlah santri yang sudah dibina untuk berwisausaha mencapai lebih dari 500.000 orang dan telah terbentuk 1.210 pesantrenpreneur.
"Ekosistem ekonomi yang terbangun di pesantren sebagian besar mampu menekan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jatim. Karena itu OPOP dapat menjadi bagian penting dalam strategi 'exit' dari kemiskinan dan pengangguran," tuturnya.
Bentuk dukungan dalam event tersebut yaitu Bank Jatim secara simbolis telah menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah kepada Ekosistem Pondok Pesantren Kopontren Al Mustaqim Surabaya Rp100 juta. Bertempat di Royal Plaza Surabaya, pembukaan OPOP Expo 2024 itu dihadiri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono serta Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono.
Arief menjelaskan, akses pembiayaan kepada para pelaku UMKM harus dibuka selebar-lebarnya. Dia berharap penyaluran KUR syariah ini dapat membuat pelaku UMKM semakin naik kelas. Sehingga ke depannya mampu memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim.
"Sebagai salah satu bank penyalur KUR syariah, Bank Jatim melalui Unit Usaha Syariah (UUS) tidak hanya memberikan permodalan saja, tapi juga turut melakukan pendampingan dan pelatihan untuk UMKM agar para pelaku usaha tersebut mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka,” paparnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Arief, UUS Bank Jatim senantiasa terus berinovasi tanpa henti untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. UUS Bank Jatim juga berperan aktif mendukung program-program pemprov, utamanya terkait ekonomi syariah.
Beberapa hal yang telah dilakukan antara lain berkolaborasi dengan OPOP Jatim untuk penerbitan kartu ATM co-branding OPOP dan layanan samsat OPOP Jatim. Kemudian penerbitan kartu santri digital, layanan agen laku pandai syariah di koperasi pondok pesantren hingga memberikan akses permodalan.
"Kami berkomitmen akan terus menjalin sinergi serta kolaborasi dengan berbagai pihak demi memajukan ekonomi syariah di Jatim dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy karyono menuturkan, pertumbuhan ekonomi di Jatim mencapai 4,91%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara provinsi di Jawa, dengan kontribusi 14,5% untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan 25,14% untuk Pulau Jawa.
"Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi ini salah satunya dari kontribusi pesantren. Jadi OPOP ikut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi di Jawa Timur maupun Indonesia,” terangnya.
Selain pertumbuhan ekonomi, hadirnya OPOP juga membantu pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan di Jatim. Hal ini terlihat dari jumlah santri yang sudah dibina untuk berwisausaha mencapai lebih dari 500.000 orang dan telah terbentuk 1.210 pesantrenpreneur.
"Ekosistem ekonomi yang terbangun di pesantren sebagian besar mampu menekan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jatim. Karena itu OPOP dapat menjadi bagian penting dalam strategi 'exit' dari kemiskinan dan pengangguran," tuturnya.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda