Seribu Mahasiswa UIM Ikuti Pembukaan Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa
Senin, 25 November 2024 - 05:35 WIB
MAKASSAR - Universitas Islam Makassar (UIM) mengukir sejarah dengan menggelar pembukaan Mata Kuliah Ko-Kurikuler (Ko-Kur) Pencak Silat Pagar Nusa pada Minggu, 24 November 2024. Acara yang berlangsung di Auditorium Muhyiddin Zain ini dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa.
Hal ini mencerminkan antusiasme luar biasa terhadap program yang telah menjadi bagian dari kurikulum UIM sejak 2017.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting seperti Rektor Universitas Islam Makassar Prof Dr H Muammar Bakry, perwakilan dari PWNU Sulawesi Selatan, PW Pagar Nusa Sulawesi Selatan, serta para pengurus PC Pagar Nusa se-Sulawesi Selatan.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh terhadap langkah strategis ini yang mengintegrasikan seni bela diri pencak silat ke dalam sistem pendidikan formal.
Ini juga menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen hadir langsung untuk membuka secara resmi mata kuliah Ko-Kurikuler ini.
Gus Nabil menegaskan pentingnya program ini sebagai upaya strategis untuk melestarikan warisan budaya bangsa, membangun karakter mahasiswa, dan memperkuat sinergi antara tradisi, agama, dan pendidikan formal.
Program yang bernilai 1 SKS ini tidak hanya berfokus pada keterampilan fisik tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, dan cinta Tanah Air kepada mahasiswa.
Gus Nabil mengapresiasi UIM atas keberanian dan visinya dalam menjadikan pencak silat sebagai bagian dari pendidikan karakter bangsa. "Pencak silat bukan sekadar gerakan, tetapi refleksi dari nilai-nilai keberanian, kehormatan, dan keteguhan. Dengan menjadikannya sebagai bagian dari kurikulum, UIM telah membangun jembatan antara tradisi dan masa depan," katanya.
Hal ini mencerminkan antusiasme luar biasa terhadap program yang telah menjadi bagian dari kurikulum UIM sejak 2017.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting seperti Rektor Universitas Islam Makassar Prof Dr H Muammar Bakry, perwakilan dari PWNU Sulawesi Selatan, PW Pagar Nusa Sulawesi Selatan, serta para pengurus PC Pagar Nusa se-Sulawesi Selatan.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh terhadap langkah strategis ini yang mengintegrasikan seni bela diri pencak silat ke dalam sistem pendidikan formal.
Ini juga menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen hadir langsung untuk membuka secara resmi mata kuliah Ko-Kurikuler ini.
Gus Nabil menegaskan pentingnya program ini sebagai upaya strategis untuk melestarikan warisan budaya bangsa, membangun karakter mahasiswa, dan memperkuat sinergi antara tradisi, agama, dan pendidikan formal.
UIM: Pelopor Pendidikan Berbasis Budaya
Sebagai satu-satunya kampus NU di Indonesia yang menjadikan Pencak Silat Pagar Nusa sebagai mata kuliah Ko-Kurikuler, UIM telah menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan seni bela diri tradisional ke dalam sistem pendidikan formal.Program yang bernilai 1 SKS ini tidak hanya berfokus pada keterampilan fisik tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, dan cinta Tanah Air kepada mahasiswa.
Gus Nabil mengapresiasi UIM atas keberanian dan visinya dalam menjadikan pencak silat sebagai bagian dari pendidikan karakter bangsa. "Pencak silat bukan sekadar gerakan, tetapi refleksi dari nilai-nilai keberanian, kehormatan, dan keteguhan. Dengan menjadikannya sebagai bagian dari kurikulum, UIM telah membangun jembatan antara tradisi dan masa depan," katanya.
tulis komentar anda