BNPB: Radius 7 Km dari Gunung Lewotobi Laki-Laki Harus Dikosongkan
Jum'at, 08 November 2024 - 08:11 WIB
FLORES TIMUR - Radius 7 Km dari Gunung Lewotobi Laki-Laki harus dikosongkan alias tidak ada aktivitas manusia. Relokasi ini merupakan hasil kajian dari tinjauan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya.
“Jadi kami pastikan dalam radius 7 km ini betul-betul tidak ada aktivitas manusia di situ sehingga harus direlokasi. Ini sudah mulai dilaksanakan pendataan, kemudian juga sedang menentukan tempat yang tepat untuk dilakukan relokasi,” ujar Suharyanto dalam Konferensi Pers Update Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Jumat (8/11/2024).
Diketahui, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur terletak 4 km dari puncak Lewotobi Laki-Laki. Dari jejak lontaran material vulkanik pada erupsi tanggal 4 November lalu, salah satunya menyisakan lubang dengan diameter 13 meter dengan kedalaman 4 meter.
Suharyanto mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung api Lewotobi Laki-Laki untuk memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa menunggu masa tanggap darurat selesai. Tim satgas penanganan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki mulai melaksanakan pendataan terhadap masyarakat terdampak. Berjalan paralel dengan upaya pendataan tersebut juga dilakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pemerintah daerah setempat.
Warga terdampak yang saat ini tinggal di pos pengungsian dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar Rp500 ribu per bulan per keluarga.
"Kami targetkan pengerjaan relokasi ini diselesaikan dalam enam bulan sehingga dana tunggu hunian yang diterima oleh warga sebesar Rp3 juta per kepala keluarga," katanya.
Terkait hak aset milik masyarakat di wilayah terdampak kurang dari 7 km, Suharyanto mengatakan, aset tersebut tetap menjadi milik masyarakat. Hal ini akan menjadi materi pada rapat tingkat menteri mendatang.
Dalam upaya relokasi ini yang dipindahkan adalah tempat tinggal masyarakat, namun untuk aset seperti lahan peternakan dan pertanian masih dapat diolah masyarakat.
“Ke depan yang tidak boleh adalah masyarakat mendirikan lagi tempat tinggal di sana. Untuk kegiatan berkebun atau peternakan, masyarakat diimbau untuk selalu mengupdate informasi kondisi gunung dari PVMBG,” ujarnya.
Hingga hari ke-4 pascaerupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki tercatat sebanyak 5.816 jiwa mengungsi. Sebaran pengungsi antara lain di Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Ile Bura, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka.
“Jadi kami pastikan dalam radius 7 km ini betul-betul tidak ada aktivitas manusia di situ sehingga harus direlokasi. Ini sudah mulai dilaksanakan pendataan, kemudian juga sedang menentukan tempat yang tepat untuk dilakukan relokasi,” ujar Suharyanto dalam Konferensi Pers Update Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Jumat (8/11/2024).
Diketahui, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur terletak 4 km dari puncak Lewotobi Laki-Laki. Dari jejak lontaran material vulkanik pada erupsi tanggal 4 November lalu, salah satunya menyisakan lubang dengan diameter 13 meter dengan kedalaman 4 meter.
Suharyanto mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung api Lewotobi Laki-Laki untuk memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa menunggu masa tanggap darurat selesai. Tim satgas penanganan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki mulai melaksanakan pendataan terhadap masyarakat terdampak. Berjalan paralel dengan upaya pendataan tersebut juga dilakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pemerintah daerah setempat.
Warga terdampak yang saat ini tinggal di pos pengungsian dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar Rp500 ribu per bulan per keluarga.
"Kami targetkan pengerjaan relokasi ini diselesaikan dalam enam bulan sehingga dana tunggu hunian yang diterima oleh warga sebesar Rp3 juta per kepala keluarga," katanya.
Terkait hak aset milik masyarakat di wilayah terdampak kurang dari 7 km, Suharyanto mengatakan, aset tersebut tetap menjadi milik masyarakat. Hal ini akan menjadi materi pada rapat tingkat menteri mendatang.
Dalam upaya relokasi ini yang dipindahkan adalah tempat tinggal masyarakat, namun untuk aset seperti lahan peternakan dan pertanian masih dapat diolah masyarakat.
“Ke depan yang tidak boleh adalah masyarakat mendirikan lagi tempat tinggal di sana. Untuk kegiatan berkebun atau peternakan, masyarakat diimbau untuk selalu mengupdate informasi kondisi gunung dari PVMBG,” ujarnya.
Hingga hari ke-4 pascaerupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki tercatat sebanyak 5.816 jiwa mengungsi. Sebaran pengungsi antara lain di Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Ile Bura, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka.
(jon)
tulis komentar anda