Gagas Banten Cerdas, Airin Sodorkan Sekolah Gratis dan Pemerataan Pendidikan
Senin, 16 September 2024 - 18:54 WIB
TANGERANG - Calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany menggagas program Banten Cerdas. Program ini tidak hanya berkonsep sekolah gratis , tetapi juga strategi mewujudkan pendidikan untuk semua warga Banten yang lebih efektif.
Airin mengatakan, pihaknya merencanakan 12 program prioritas untuk pembangunan Banten. Di bidang pendidikan, mereka memiliki strategi menciptakan pendidikan berkeadilan yang lebih menjamin pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Banten dengan kualitas yang lebih baik.
”Tak hanya soal konsep pendidikan gratis, juga isu tenaga pendidik serta infrastruktur pendidikan lainnya. " kata Airin dalam pemaparanya saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Senin (16/9/2024).
Airin memaparkan sejumlah data yang menjadi tantangan bidang pendidikan di Banten. Rata-rata lama sekolah mencapai 9,15 tahun, di atas nasional 8,77 tahun. Sayangnya kesenjangan antardaerah terlalu tinggi.
"Rata-rata lama sekolah terendah di Kabupaten Lebak 6,6 tahun. Sementara tertinggi di Kota Tangerang Selatan 11,85 tahun. Ini menjadi perhatian Kami dan tentu seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Banten." ungkapnya.
Melalui program Banten Cerdas, Airin bersama cawagub Ade Sumardi mendorong pemerataan pendidikan. "Sekolah sudah gratis melalui program Bantuan Operasional Sekolah, maka tugas kita depan, berikan beasiwa untuk menunjang kebutuhan para siswa," ujarnya.
Lebih lanjut Airin memaparkan, masalah Banten bagian selatan, terutama Lebak dan Pandeglang adalah angka putus sekolah. Ke depan butuh beasiswa untuk menunjang operasional siswa. Sementara di bagian utara, Tangerang raya, daya tampung di sekolah negeri masih terbatas.
Airin mengungkap, pada tingkat SMP-SMA kesenjangan daya tertampung mencapai 57.830 siswa. "Ada persoalan zonasi. Selain penambahan unit dan ruang kelas, kita buat skema beasiswa untuk siswa yang sekolah di swasta. Kita pastikan semua bisa sekolah tanpa terbebani biaya," jelas mantan wali kota Tangsel ini.
Airin juga menaruh perhatian pada persoalan guru. Dari data yang dihimpun, ada 33% guru belum tersertifikasi. Kemudian 2,63% guru belum menempuh sarjana.
"Kita tingkatkan kualitasnya guru melalui pelatihan dan lainnya. Kita juga sediakan beasiswa perguruan tinggi, prioritas untuk guru. Namun bisa untuk siswa-siswa berprestasi yang ingin menempuh pendidikan tinggi," tandasnya.
Airin mengatakan, pihaknya merencanakan 12 program prioritas untuk pembangunan Banten. Di bidang pendidikan, mereka memiliki strategi menciptakan pendidikan berkeadilan yang lebih menjamin pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Banten dengan kualitas yang lebih baik.
Baca Juga
”Tak hanya soal konsep pendidikan gratis, juga isu tenaga pendidik serta infrastruktur pendidikan lainnya. " kata Airin dalam pemaparanya saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Senin (16/9/2024).
Airin memaparkan sejumlah data yang menjadi tantangan bidang pendidikan di Banten. Rata-rata lama sekolah mencapai 9,15 tahun, di atas nasional 8,77 tahun. Sayangnya kesenjangan antardaerah terlalu tinggi.
"Rata-rata lama sekolah terendah di Kabupaten Lebak 6,6 tahun. Sementara tertinggi di Kota Tangerang Selatan 11,85 tahun. Ini menjadi perhatian Kami dan tentu seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Banten." ungkapnya.
Melalui program Banten Cerdas, Airin bersama cawagub Ade Sumardi mendorong pemerataan pendidikan. "Sekolah sudah gratis melalui program Bantuan Operasional Sekolah, maka tugas kita depan, berikan beasiwa untuk menunjang kebutuhan para siswa," ujarnya.
Lebih lanjut Airin memaparkan, masalah Banten bagian selatan, terutama Lebak dan Pandeglang adalah angka putus sekolah. Ke depan butuh beasiswa untuk menunjang operasional siswa. Sementara di bagian utara, Tangerang raya, daya tampung di sekolah negeri masih terbatas.
Airin mengungkap, pada tingkat SMP-SMA kesenjangan daya tertampung mencapai 57.830 siswa. "Ada persoalan zonasi. Selain penambahan unit dan ruang kelas, kita buat skema beasiswa untuk siswa yang sekolah di swasta. Kita pastikan semua bisa sekolah tanpa terbebani biaya," jelas mantan wali kota Tangsel ini.
Baca Juga
Airin juga menaruh perhatian pada persoalan guru. Dari data yang dihimpun, ada 33% guru belum tersertifikasi. Kemudian 2,63% guru belum menempuh sarjana.
"Kita tingkatkan kualitasnya guru melalui pelatihan dan lainnya. Kita juga sediakan beasiswa perguruan tinggi, prioritas untuk guru. Namun bisa untuk siswa-siswa berprestasi yang ingin menempuh pendidikan tinggi," tandasnya.
(poe)
tulis komentar anda