Gempa M6,2 Guncang Maluku Barat Daya, Ini Analisis BMKG
Selasa, 27 Agustus 2024 - 11:08 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan kekuatan M6,2 mengguncang Pantai Utara Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya, Maluku, Selasa 27 Agustus 2024 pukul 09.15.17 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,30° LS ; 129,75° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 188 Km arah barat laut Tanimbar, Maluku Barat Daya.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab) Laut Banda,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (27/8/2024).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Gempa ni berdampak dan dirasakan di daerah Tepa, Masela, Babar Timur dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), di daerah Saumlaki dengan skala intensitas II - III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 09.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,30° LS ; 129,75° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 188 Km arah barat laut Tanimbar, Maluku Barat Daya.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab) Laut Banda,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (27/8/2024).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Gempa ni berdampak dan dirasakan di daerah Tepa, Masela, Babar Timur dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), di daerah Saumlaki dengan skala intensitas II - III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 09.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(ams)
tulis komentar anda