Gempa M5,8 Guncang Gunungkidul, BMKG: Berada di Zona Megathrust
Senin, 26 Agustus 2024 - 20:58 WIB
GUNUNGKIDUL - Gempa bumi berkekuatan awal M5,8 yang kemudian diperbarui menjadi M5,5 mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, Senin malam (26/8/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa pusat gempa tersebut berada di zona megathrust, yaitu daerah pertemuan antara lempeng tektonik yang berpotensi menyebabkan gempa kuat.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal, yang disebabkan oleh deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust)," ujar Daryono dalam keterangan resminya.
Gempa yang terjadi pada pukul 19.57 WIB ini berpusat di wilayah Samudra Hindia, selatan Gunungkidul, dengan episenter terletak pada koordinat 8,85° LS dan 110,17° BT. Pusat gempa berada di laut, sekitar 107 km barat daya Gunungkidul, pada kedalaman 42 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust)," tambah Daryono, yang memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga melaporkan adanya dua gempa susulan (aftershock) yang terjadi hingga pukul 20.20 WIB. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta menghindari bangunan yang mungkin mengalami kerusakan akibat gempa. "Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah," pesan Daryono.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal, yang disebabkan oleh deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust)," ujar Daryono dalam keterangan resminya.
Gempa yang terjadi pada pukul 19.57 WIB ini berpusat di wilayah Samudra Hindia, selatan Gunungkidul, dengan episenter terletak pada koordinat 8,85° LS dan 110,17° BT. Pusat gempa berada di laut, sekitar 107 km barat daya Gunungkidul, pada kedalaman 42 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust)," tambah Daryono, yang memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga melaporkan adanya dua gempa susulan (aftershock) yang terjadi hingga pukul 20.20 WIB. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta menghindari bangunan yang mungkin mengalami kerusakan akibat gempa. "Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah," pesan Daryono.
(hri)
tulis komentar anda