2 Cewek Rusia Digerebek, Diduga Buka Praktik Prostitusi di Bali
Minggu, 25 Agustus 2024 - 06:52 WIB
Imigrasi Bali meringkus dua warga negara Rusia berinisial AA (32) dan NP (26). Kedua warga negeri beruang merah tersebut diduga kuat membuka layanan prostitusi. Foto/Ist
DENPASAR - Imigrasi Bali meringkus dua warga negara Rusia berinisial AA (32) dan NP (26). Kedua cewek bule warga negeri beruang merah tersebut diduga kuat membuka layanan prostitusi.
Kedua wanita berparas cantik itu masih diperiksa intensif di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali.
"Ada sejumlah barang bukti yang ikut disita dan masih diperiksa," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Suhendra dalam keterangannya, dikutip Minggu (25/8/2024).
Rai Suhendra membeberkan, tim Intelijen Keimigrasian awalnya mendapat informasi tentang adanya dugaan aktivitas prostitusi di sebuah villa di kawasan Seminyak, Kuta.
Setelah mengumpulkan informasi yang valid, tim Inteldakim menggerebek vila pada Rabu (21/8/2024) lalu.
Selanjutnya AA dan NP diamankan saat itu juga lalu digelandang ke kantor imigrasi.
Dari hasil pemeriksaan, AA merupakan pemegang ITAS Investor dan NP sebagai pemegang izin tinggal kunjungan.
Imigrasi juga menemukan bukti percakapan di handphone AA dan NP beserta uang tunai. Alat bukti itu menguatkan dugaan adanya praktik prostitusi di vila.
Kedua wanita berparas cantik itu masih diperiksa intensif di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali.
"Ada sejumlah barang bukti yang ikut disita dan masih diperiksa," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Suhendra dalam keterangannya, dikutip Minggu (25/8/2024).
Rai Suhendra membeberkan, tim Intelijen Keimigrasian awalnya mendapat informasi tentang adanya dugaan aktivitas prostitusi di sebuah villa di kawasan Seminyak, Kuta.
Setelah mengumpulkan informasi yang valid, tim Inteldakim menggerebek vila pada Rabu (21/8/2024) lalu.
Selanjutnya AA dan NP diamankan saat itu juga lalu digelandang ke kantor imigrasi.
Baca Juga
Dari hasil pemeriksaan, AA merupakan pemegang ITAS Investor dan NP sebagai pemegang izin tinggal kunjungan.
Imigrasi juga menemukan bukti percakapan di handphone AA dan NP beserta uang tunai. Alat bukti itu menguatkan dugaan adanya praktik prostitusi di vila.
tulis komentar anda