Kembangkan Produksi Tekstil Berkelanjutan di Bali, Perusahaan Ini Raih 2 Rekor MURI

Senin, 29 Juli 2024 - 08:57 WIB
Penganugerahan rekor Museum Rekor Indonesia ini berlangsung dalam rangkaian kegiatan Labdanation Fashion Week 2024 di Melasti Beach, Sabtu (27/7/2024) dan diserahkan kepada Yusak Samadji Pranoto, Direktur Utama PT Labda Anugerah Tekstil, dan Wijaya NG, D
BALI - Kebangkitan industri pariwisata pasca pandemi telah memberikan napas baru bagi berbagai sektor usaha di Bali, termasuk industri tekstil . PT Labda Anugerah Tekstil, sebagai salah satu pelopor dalam produksi tekstil berkelanjutan, berhasil meraih dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berkat inovasi dan dedikasinya dalam mempromosikan produk ramah lingkungan.

Penghargaan MURI ini diberikan dalam acara Labdanation Fashion Week 2024 yang berlangsung di Pantai Melasti pada Sabtu (27/7/2024). Direktur Utama PT Labda Anugerah Tekstil, Yusak Samadji Pranoto dan Direktur Operasional PT Labda Anugerah Tekstil, Wijaya NG menerima penghargaan tersebut secara langsung. Acara ini dimeriahkan dengan fashion show, tarian kecak, dan penampilan Delon Idol yang membawakan enam lagu populer.

PT Labda Anugerah Tekstil berhasil mencatat dua rekor MURI, yaitu sebagai Perusahaan Digital Printing Tekstil Pertama yang Memperoleh Sertifikat OEKO TEX STeP dan sebagai Perusahaan Digital Printing Tekstil Pertama yang Menggunakan Mesin Cetak Merek EPSON Monna Lisa (Tipe ML-32000). Kedua rekor ini teregistrasi dengan nomor 11761 dan 11762.

Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo menekankan pentingnya pencapaian ini dalam mendukung program pemerintah untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan mempromosikan produk tekstil yang ramah lingkungan. "Labdanation Fashion Week bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, membantu dalam pengembangan pasar untuk produk tekstil ramah lingkungan, serta mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan insentif untuk inovasi teknologi hijau, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan perlindungan lingkungan secara keseluruhan," ujarnya.



Direktur Operasional PT Labda Anugerah Tekstil, Wijaya NG mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kesiapan industri tekstil Indonesia dalam menghadapi permintaan konsumen akan produk ramah lingkungan. "Kami sedikit khawatir dengan perkembangan industri tekstil di Indonesia. Konsumen sudah mulai meminta produk yang ramah lingkungan. Apakah Indonesia sudah siap?" katanya.

Namun demikian, PT Labda Anugerah Tekstil berusaha menjadi contoh bagi perusahaan dan UMKM di Indonesia dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan agar pangsa pasar lokal tetap terjaga. "Perusahaan kami mencoba memberi contoh. Kami berusaha memberi sharing kepada UMKM dan perusahaan lain agar pangsa pasar di Indonesia tidak direbut oleh luar," tegas Wijaya NG.

Dengan fokus pada produk ramah lingkungan dan berkelanjutan, PT Labda Anugerah Tekstil terus mendorong inovasi yang memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. "Rekor MURI ketiga kami menunjukkan bahwa produk kami memperhatikan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial karyawan," jelasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Baari La Inggi, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Lina Mariana dari PT Epson Indonesia, Pipit Hayati GM PT Testex Indonesia, dan tamu undangan lainnya.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content