Gegara Debat Lebih Dahulu Ayam atau Telur, Pemabuk di Muna Tewas Ditikam Teman
Jum'at, 26 Juli 2024 - 08:03 WIB
Pelaku pembunuhan sadis saat pesta minuman keras diamankan polisi di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: iNews TV/Andhy Eba
MUNA - Seorang pria tewas mengenaskan ditikam oleh temannya setelah debat panas mengenai mana yang lebih dulu ada, ayam atau telur, saat pesta minuman keras di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Insiden berdarah ini terjadi di Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno pada Rabu (24/7) petang. Korban, Kadir Markus (47), warga Desa Lakapera, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, menjadi korban penikaman sadis.
Korban tewas ditikam setelah tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan pelaku mengenai asal-usul ayam dan telur. Tidak puas dengan jawaban korban, pelaku meninggalkan lokasi pesta dan pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam.
Saat korban yang masih dalam keadaan mabuk menuju rumahnya, pelaku mengejar dan menikamnya berkali-kali hingga tergeletak di tanah, bersimbah darah.
”Pelaku dan korban mengonsumsi miras bersama dengan beberapa saksi lain. Terjadi perselisihan mengenai apakah telur atau ayam yang lebih dulu ada, akhirnya memicu dugaan tindak pidana pembunuhan,” ujar Kapolsek Tongkuno, Iptu Abdul Hasan, Jumat (26/7/2024).
Meski warga sempat membawa korban ke Rumah Sakit Wakuru, nyawa Kadir Markus tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, pelaku, setelah melakukan penikaman, langsung menyerahkan diri ke polisi. Kini pelaku sudah ditahan di kantor polisi, dan jenazah korban telah dimakamkan.
Insiden berdarah ini terjadi di Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno pada Rabu (24/7) petang. Korban, Kadir Markus (47), warga Desa Lakapera, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, menjadi korban penikaman sadis.
Korban tewas ditikam setelah tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan pelaku mengenai asal-usul ayam dan telur. Tidak puas dengan jawaban korban, pelaku meninggalkan lokasi pesta dan pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam.
Saat korban yang masih dalam keadaan mabuk menuju rumahnya, pelaku mengejar dan menikamnya berkali-kali hingga tergeletak di tanah, bersimbah darah.
”Pelaku dan korban mengonsumsi miras bersama dengan beberapa saksi lain. Terjadi perselisihan mengenai apakah telur atau ayam yang lebih dulu ada, akhirnya memicu dugaan tindak pidana pembunuhan,” ujar Kapolsek Tongkuno, Iptu Abdul Hasan, Jumat (26/7/2024).
Meski warga sempat membawa korban ke Rumah Sakit Wakuru, nyawa Kadir Markus tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, pelaku, setelah melakukan penikaman, langsung menyerahkan diri ke polisi. Kini pelaku sudah ditahan di kantor polisi, dan jenazah korban telah dimakamkan.
(ams)
tulis komentar anda