Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 Meter

Senin, 08 Juli 2024 - 12:04 WIB
BPPTKG menyebut telah terjadi Awan Panas Guguran di Puncak Gunung Merapi, Senin (8/8/2024) pukul 08:51 WIB. Foto/BPPTKG
YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut telah terjadi Awan Panas Guguran di Puncak Gunung Merapi , Senin (8/8/2024). Awan Panas Guguran ini terjadi pada pukul 08:51 WIB.

BPPTKG mengungkapkan dengan Amplitudo max 69 mm, durasi 139.52 detik, estimasi jarak luncur 1.300 meter ke arah Barat Daya. Sedangkan arah angin ke Barat Laut, visual dari pos pengamatan berkabut. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

Secara umum cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-18.7 °C, kelembaban udara 69-99.5 %, dan tekanan udara 837-918.7 mmHg.





Gunung Merapi terlihat jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20-25 m di atas puncak kawah. “Statusnya masih tetap level III alias siaga,” tulis BPPTKG

BPPTKG mencatat aktivitas lain di antaranya adalah 22 kali gempa Guguran dengan Amplitudo 3-24 mm dan berdurasi 30.4-198.5 detik.

26 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak dengan Amplitudo 2-15 mm, S-P : 0.3-0.7 detik, Durasi : 5.6-9.1 detik dan 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan Amplitudo 4 mm, S-P 11.23 detik, Durasi : 106.3 detik.

“Teramati 10 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter,” tambahnya.



BPPTKG menerangkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat dihimbau agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” katanya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content