Tanam Bibit Tebu di Subang, PTPN I Regional 2 Siap Dukung Swasembada Gula Nasional 2030
Jum'at, 31 Mei 2024 - 15:02 WIB
Dalam rangka mendukung program swasembada gula nasional yang dicanangkan pemerintah, PTPN I Regional 2 menanam bibit tebu di Subang. Foto/Ist
SUBANG - Guna mendukung program swasembada gula nasional yang dicanangkan pemerintah, PTPN I Regional 2 bergerak cepat dengan menanam bibit tebu di Subang. Hal ini sejalan dengan target Perpres No 40 Tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan produksi gula konsumsi dan industri, serta bioetanol dari tebu.
Penanaman bibit tebu ini dilakukan di Kebun Jalupang, Subang, dengan total luas area mencapai 90 ribu hektar. PTPN I optimis target ini dapat tercapai dengan strategi pengembangan lahan, intensifikasi lahan, revitalisasi dan pembangunan Pabrik Gula (PG), serta memperkuat support system.
Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menegaskan komitmen PTPN I untuk berkontribusi dalam pencapaian swasembada gula nasional. "Sampai dengan tahun 2030 PTPN memiliki komitmen pemenuhan lahan tebu 90 ribu Ha," ujarnya.
Penanaman bibit tebu ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar kebun. Diperkirakan, program ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong kemajuan wilayah sekitar.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, PTPN I juga menggelar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bantuan sembako gratis kepada masyarakat Desa sekitar dengan kategori disabilitas, janda miskin, dan lansia.
Didin, salah satu warga penerima bantuan TJSL, mengungkapkan rasa senangnya atas perhatian PTPN I. Ia berharap pengembangan bibit tebu di wilayah Jalupang Subang dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menyampaikan bahwa penanaman bibit tebu ini merupakan bentuk komitmen PTPN I untuk mendukung program pemerintah. "Penanaman bibit tebu di Kebun Jalupan PTPN I Regional 2 adalah bentuk dukungan PTPN I untuk pencapaian swasembada gula di Indonesia," ujarnya.
Langkah PTPN I Regional 2 ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam mendukung program swasembada gula nasional. Dengan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan target swasembada gula nasional 2030 dapat tercapai dan Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan gulanya.
Penanaman bibit tebu ini dilakukan di Kebun Jalupang, Subang, dengan total luas area mencapai 90 ribu hektar. PTPN I optimis target ini dapat tercapai dengan strategi pengembangan lahan, intensifikasi lahan, revitalisasi dan pembangunan Pabrik Gula (PG), serta memperkuat support system.
Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menegaskan komitmen PTPN I untuk berkontribusi dalam pencapaian swasembada gula nasional. "Sampai dengan tahun 2030 PTPN memiliki komitmen pemenuhan lahan tebu 90 ribu Ha," ujarnya.
Penanaman bibit tebu ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar kebun. Diperkirakan, program ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong kemajuan wilayah sekitar.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, PTPN I juga menggelar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bantuan sembako gratis kepada masyarakat Desa sekitar dengan kategori disabilitas, janda miskin, dan lansia.
Didin, salah satu warga penerima bantuan TJSL, mengungkapkan rasa senangnya atas perhatian PTPN I. Ia berharap pengembangan bibit tebu di wilayah Jalupang Subang dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menyampaikan bahwa penanaman bibit tebu ini merupakan bentuk komitmen PTPN I untuk mendukung program pemerintah. "Penanaman bibit tebu di Kebun Jalupan PTPN I Regional 2 adalah bentuk dukungan PTPN I untuk pencapaian swasembada gula di Indonesia," ujarnya.
Langkah PTPN I Regional 2 ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam mendukung program swasembada gula nasional. Dengan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan target swasembada gula nasional 2030 dapat tercapai dan Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan gulanya.
(hri)
tulis komentar anda