16 Rumah Hanyut Terseret Banjir Bandang di Luwu, Puluhan Warga Mengungsi
Senin, 13 Mei 2024 - 10:57 WIB
Banjir bandang yang menerjang dua desa pada Jumat (3/5/2024) dini hari telah menghancurkan 16 rumah warga. Foto/Nasruddin R/iNewsTV
LUWU - Bencana alam kembali melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Banjir bandang yang menerjang dua desa pada Jumat (3/5/2024) dini hari telah menghancurkan 16 rumah warga.
Delapan rumah di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, dan delapan rumah lainnya di Desa Banua Lemo, Kecamatan Bajo Barat, hanyut terbawa arus banjir yang deras.
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, seperti sekolah, rumah ibadah, jembatan, bendungan irigasi, dan akses jalan antar kecamatan.
Sebagaimana diketahui, bencana di Luwu tak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga merenggut 13 jiwa, termasuk beberapa yang meninggal di tenda pengungsian.
Di Desa Banua Lemo, pemerintah desa bersama warga bahu membahu membangun kembali rumah-rumah yang hilang dengan menggunakan kayu yang terbawa banjir.
"Kami berusaha sekuat tenaga untuk membantu warga yang terdampak bencana ini," ujar Kepala Desa Banua Lemo, Baso.
Hingga saat ini, proses pembukaan akses jalan, perbaikan jembatan, dan distribusi logistik terus diupayakan oleh pemerintah daerah dan provinsi. Masa tanggap darurat bencana pun masih berlangsung.
Delapan rumah di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, dan delapan rumah lainnya di Desa Banua Lemo, Kecamatan Bajo Barat, hanyut terbawa arus banjir yang deras.
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, seperti sekolah, rumah ibadah, jembatan, bendungan irigasi, dan akses jalan antar kecamatan.
Sebagaimana diketahui, bencana di Luwu tak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga merenggut 13 jiwa, termasuk beberapa yang meninggal di tenda pengungsian.
Di Desa Banua Lemo, pemerintah desa bersama warga bahu membahu membangun kembali rumah-rumah yang hilang dengan menggunakan kayu yang terbawa banjir.
"Kami berusaha sekuat tenaga untuk membantu warga yang terdampak bencana ini," ujar Kepala Desa Banua Lemo, Baso.
Hingga saat ini, proses pembukaan akses jalan, perbaikan jembatan, dan distribusi logistik terus diupayakan oleh pemerintah daerah dan provinsi. Masa tanggap darurat bencana pun masih berlangsung.
(hri)
tulis komentar anda