Pencarian Korban Longsor di Tana Toraja Terkendala Medan dan Cuaca
Selasa, 16 April 2024 - 07:05 WIB
TANA TORAJA - Dua korban longsor di Tana Toraja yang hilang masih terus dicari, namun terputusnya jalan di wilayah Makale Selatan, menjadi salah satu kendala Tim SAR gabungan melakukan pencarian di lapangan.
Tim SAR gabungan terpaksa berjalan kaki untuk melakukan pencarian terhadap dua orang yang masih tertimbun longsor. Longsor yang terjadi pada Sabtu, 13 April 2024 telah menelan 18 korban jiwa, 14 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Palangka (Pango-pango).
Sementara empat orang meninggal dunia di daerah Lembang Randan Batu dan dua orang masih dalam pencarian.
”Dengan sulitnya medan pencarian, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan berjalan kaki di wilayah longsor di Desa Palangka (Pango-pango), Tana Toraja,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel dalam keterangannyam Selasa (16/4/2024).
Hal ini diakibatkan karena terputusnya akses jalan menuju ke lokasi longsor. Dan alat beratpun terkendala saat memasuki wilayah yang terdampak longsor. Untuk itu akan menggunakan drone untuk pengamatan jarak jauh.
”Drone akan diterbangkan untuk melakukan pengamatan mengenai wilayah terjadinya longsor. Sehingga Tim SAR yang melaksanakan tugas pencarian dapat memantau kondisi tanah longsor,” ucapnya.
Sebanyak 116 orang dari Basarnas, Kodim 1414 Toraja, BPBD Tana Toraja, Balai Kehutanan, Polres Tana Toraja, SAR Brimob, K9 Polda Sulsel dan masyarakat sekitar diterjunkan melakukan pencarian terhadap korban longsor.
Tim SAR gabungan terpaksa berjalan kaki untuk melakukan pencarian terhadap dua orang yang masih tertimbun longsor. Longsor yang terjadi pada Sabtu, 13 April 2024 telah menelan 18 korban jiwa, 14 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Palangka (Pango-pango).
Sementara empat orang meninggal dunia di daerah Lembang Randan Batu dan dua orang masih dalam pencarian.
”Dengan sulitnya medan pencarian, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan berjalan kaki di wilayah longsor di Desa Palangka (Pango-pango), Tana Toraja,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel dalam keterangannyam Selasa (16/4/2024).
Hal ini diakibatkan karena terputusnya akses jalan menuju ke lokasi longsor. Dan alat beratpun terkendala saat memasuki wilayah yang terdampak longsor. Untuk itu akan menggunakan drone untuk pengamatan jarak jauh.
”Drone akan diterbangkan untuk melakukan pengamatan mengenai wilayah terjadinya longsor. Sehingga Tim SAR yang melaksanakan tugas pencarian dapat memantau kondisi tanah longsor,” ucapnya.
Sebanyak 116 orang dari Basarnas, Kodim 1414 Toraja, BPBD Tana Toraja, Balai Kehutanan, Polres Tana Toraja, SAR Brimob, K9 Polda Sulsel dan masyarakat sekitar diterjunkan melakukan pencarian terhadap korban longsor.
tulis komentar anda