Kisah Raja Blambangan Murka Munculkan Keajaiban Raden Paku Masih Bayi
Sabtu, 06 April 2024 - 07:40 WIB
Sunan Giri selamat dan bisa melarikan diri membuat Raja Blambangan murka. Hal ini membuat Raja Blambangan menyimpan dendam dengan ulama kharismatik, sekaligus waliyullah yang diutus Sunan Ampel di Blambangan itu.
Konon Raja Blambangan Prabu Menak Sembuyu kian memuncak dendamnya, saat wilayahnya wabah dan bencana kelaparan. Prabu Menak Sembuyu ini menyalahkan menantunya yang menyebabkan wabah penyakit dan kelaparan kembali merajalela
Dikutip dari ”Wali Songo” karya Umar Hasyim, tiga bulan usI Syeikh Maulana Ishak melarikan diri, Islam berkembang cukup pesat di Banyuwangi. Menurut sang raja, wabah dan penyakit itu akibat banyaknya warga yang meninggalkan agama Hindu, hingga membuat sang dewa murka.
Suatu ketika anak Dewi Sekardadu, cucu Prabu Menak Sembuyu lahir. Bayi lahir berjenis kelamin laki-laki berparas tampan. Tetapi sang raja sempat memiliki niat untuk membunuh sang cucu, karena kesal dan menyalahkan ulah Syeikh Maulana Ishak ayah Sunan Giri atas perbuatannya.
Meski demikian, hal itu urung dilakukan karena melihat cucunya terlahir laki-laki dengan paras tampan. Sebagai gantinya sang penguasa Blambangan ini memerintahkan anaknya Dewi Sekardadu untuk membuang cucunya ke laut lepas.
Tentu saja hal ini membuat sedih Dewi Sekardadu atas keputusan ayahnya itu. Ia ikut mengantarkan putranya dibawa oleh para utusan raja ke tepi pantai. Di hadapan mata kepalanya sendiri, peti yang di dalamnya terbaring putranya itu dibuang ke tengah laut.
Usai peristiwa itu, Dewi Sekardadu kian lemah dan sangat sedih. Ia memutuskan tidak kembali ke istana dan memilih mengembara entah kemana, tidak ada yang tahu seorang pun kemana sang putri raja itu pergi.
Konon Raja Blambangan Prabu Menak Sembuyu kian memuncak dendamnya, saat wilayahnya wabah dan bencana kelaparan. Prabu Menak Sembuyu ini menyalahkan menantunya yang menyebabkan wabah penyakit dan kelaparan kembali merajalela
Dikutip dari ”Wali Songo” karya Umar Hasyim, tiga bulan usI Syeikh Maulana Ishak melarikan diri, Islam berkembang cukup pesat di Banyuwangi. Menurut sang raja, wabah dan penyakit itu akibat banyaknya warga yang meninggalkan agama Hindu, hingga membuat sang dewa murka.
Baca Juga
Suatu ketika anak Dewi Sekardadu, cucu Prabu Menak Sembuyu lahir. Bayi lahir berjenis kelamin laki-laki berparas tampan. Tetapi sang raja sempat memiliki niat untuk membunuh sang cucu, karena kesal dan menyalahkan ulah Syeikh Maulana Ishak ayah Sunan Giri atas perbuatannya.
Meski demikian, hal itu urung dilakukan karena melihat cucunya terlahir laki-laki dengan paras tampan. Sebagai gantinya sang penguasa Blambangan ini memerintahkan anaknya Dewi Sekardadu untuk membuang cucunya ke laut lepas.
Tentu saja hal ini membuat sedih Dewi Sekardadu atas keputusan ayahnya itu. Ia ikut mengantarkan putranya dibawa oleh para utusan raja ke tepi pantai. Di hadapan mata kepalanya sendiri, peti yang di dalamnya terbaring putranya itu dibuang ke tengah laut.
Usai peristiwa itu, Dewi Sekardadu kian lemah dan sangat sedih. Ia memutuskan tidak kembali ke istana dan memilih mengembara entah kemana, tidak ada yang tahu seorang pun kemana sang putri raja itu pergi.
Baca Juga
tulis komentar anda