Lubang Longsor Makin Lebar, Jalan Tol Bocimi Km 64 Arah Sukabumi Terputus Total
Jum'at, 05 April 2024 - 22:58 WIB
SUKABUMI - Lubang longsor di tol Bogor Ciawi Sukabumi ( Bocimi ) semakin lebar sehingga jalur arah Sukabumi terputus total. Awalnya hanya bahu jalan dan satu jalur yang terdampak, kemudian melebar menjadi 2 jalur di KM 64 arah Sukabumi.
Pantauan dari udara melalui kamera drone, Jumat (5/4/2024), beton jalan raya patah hingga mencapai batas separator jalur A dan B. Badan jalan ambruk masuk ke lubang area tanah yang longsor.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, longsor di tol Bocimi KM 64 arah Sukabumi tersebut, bukan berasal dari pergerakan tanah.
“Terjadi (longsoran) karena curah hujan yang tinggi. Terlihat vegetasi di sekitarnya (lokasi longsor) pohon-pohon pisang masih tegak, berarti memang bukan dari pergerakan tanah tapi dari material longsoran saja," ujarnya.
Basuki menambahkan, pihaknya saat ini berusaha menangani secara temporer pada 3 hari ke depan hingga Senin (8/4/2024). Lalu akan melakukan monitoring dan uji coba sehingga jika aman dapat dipergunakan sebagai jalur mudik.
Penanganan permanen, kata Basuki, memerlukan waktu 2 hingga 3 bulan untuk kembali normal. Saat ditanya penyebab tanah longsor karena konstruksi yang jelek, Menteri PUPR membantah dan menyebutkan, longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi.
“Ini murni longsor bukan pergerakan tanah, kalau konstruksi kurang bagus, (jalan tol Bocimi) ini rusak semua. Untuk penanganan ada 2 opsional, kita tangani ini (longsor) dan kita teruskan (membuat) jembatan. Cuma untuk waktu dan safety, kita masih berani tanpa jembatan supaya lebih cepat,” ujar Basuki.
Pantauan dari udara melalui kamera drone, Jumat (5/4/2024), beton jalan raya patah hingga mencapai batas separator jalur A dan B. Badan jalan ambruk masuk ke lubang area tanah yang longsor.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, longsor di tol Bocimi KM 64 arah Sukabumi tersebut, bukan berasal dari pergerakan tanah.
Baca Juga
“Terjadi (longsoran) karena curah hujan yang tinggi. Terlihat vegetasi di sekitarnya (lokasi longsor) pohon-pohon pisang masih tegak, berarti memang bukan dari pergerakan tanah tapi dari material longsoran saja," ujarnya.
Basuki menambahkan, pihaknya saat ini berusaha menangani secara temporer pada 3 hari ke depan hingga Senin (8/4/2024). Lalu akan melakukan monitoring dan uji coba sehingga jika aman dapat dipergunakan sebagai jalur mudik.
Penanganan permanen, kata Basuki, memerlukan waktu 2 hingga 3 bulan untuk kembali normal. Saat ditanya penyebab tanah longsor karena konstruksi yang jelek, Menteri PUPR membantah dan menyebutkan, longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi.
“Ini murni longsor bukan pergerakan tanah, kalau konstruksi kurang bagus, (jalan tol Bocimi) ini rusak semua. Untuk penanganan ada 2 opsional, kita tangani ini (longsor) dan kita teruskan (membuat) jembatan. Cuma untuk waktu dan safety, kita masih berani tanpa jembatan supaya lebih cepat,” ujar Basuki.
(wib)
tulis komentar anda