Unik! TPS Tematik Arja Cupak Gerantang di Badung Tampilkan Sifat Rakus Pemimpin
Rabu, 14 Februari 2024 - 08:34 WIB
BADUNG - Berbagai cara kreatif dilakukan dalam mengemas hajatan pesta demokrasi Pemilu 2024 untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih. Para KPPS di tiga TPS di Banjar Blumbang, Desa Penarungan dan Mengwi, Kabupaten Badung memilih berpakaian unik.
Dengan cara unik, Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tiga TPS di Banjar Blumbang, Desa Penarungan, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Mereka berpakain tari Arja sesuai cerita rakyat Bali, Cupak Gerantang.
Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral sindiran masyarakat terhadap sifat rakus dan tamak seorang pemimpin. Keunikan seni ini telah lama dikenal dan diwariskan turun temurun di kalangan masyarakat Desa Penarungan.
Tarian Arja Cupak Gerantang tidak hanya menampilkan gerak tari yang lucu tetapi juga membawa pesan moral sindiran terhadap sifat rakus dan tamak seorang pemimpin. Sifat tamak akhirnya dikalahkan dengan sifat dharma atau kebaikan.
Kelian Dinas Banjar Blumbang, Penarungan, Badung, Bali Wayan Landra menjelaskan bahwa meskipun cerita Arja Cupak Gerantang seperti itu, ini murni untuk melestarikan kesenian Arja.
Pihaknya juga tidak bermaksud menyindir pihak tertentu dari tampilan unik di TPS tersebut.
”Selain menampilkan tematik cerita rakyat Bali, khusus di TPS 19 Banjar Blumbang, seluruh KPPS-nya diisi oleh perempuan terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri,” kata Wayan Landra, Rabu (14/2/2024).
Tidak hanya petugas KPPS, para pemilih di Desa Penarungan juga kompak mengenakan busana adat Bali saat menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Hal ini sebagai penghormatan terhadap kearifan lokal adat dan budaya Bali.
Pemakaian busana adat Bali bagi petugas KPPS maupun para pemilih saat pencoblosan Pemilu 2024 bukan hanya untuk mensukseskan pesta demokrasi, tetapi juga sebagai bentuk nyata komitmen masyarakat Bali terhadap pelestarian adat, seni, tradisi, dan budaya Bali.
Penggunaan pakaian adat Bali pada momen pencoblosan diharapkan mampu meredam potensi gejolak atau gesekan antar warga yang mungkin muncul akibat adanya perbedaan pilihan politik.”Mari kita ciptakan suasana Pemilu damai,” tandasnya.
Dengan cara unik, Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tiga TPS di Banjar Blumbang, Desa Penarungan, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Mereka berpakain tari Arja sesuai cerita rakyat Bali, Cupak Gerantang.
Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral sindiran masyarakat terhadap sifat rakus dan tamak seorang pemimpin. Keunikan seni ini telah lama dikenal dan diwariskan turun temurun di kalangan masyarakat Desa Penarungan.
Tarian Arja Cupak Gerantang tidak hanya menampilkan gerak tari yang lucu tetapi juga membawa pesan moral sindiran terhadap sifat rakus dan tamak seorang pemimpin. Sifat tamak akhirnya dikalahkan dengan sifat dharma atau kebaikan.
Kelian Dinas Banjar Blumbang, Penarungan, Badung, Bali Wayan Landra menjelaskan bahwa meskipun cerita Arja Cupak Gerantang seperti itu, ini murni untuk melestarikan kesenian Arja.
Pihaknya juga tidak bermaksud menyindir pihak tertentu dari tampilan unik di TPS tersebut.
”Selain menampilkan tematik cerita rakyat Bali, khusus di TPS 19 Banjar Blumbang, seluruh KPPS-nya diisi oleh perempuan terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri,” kata Wayan Landra, Rabu (14/2/2024).
Tidak hanya petugas KPPS, para pemilih di Desa Penarungan juga kompak mengenakan busana adat Bali saat menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Hal ini sebagai penghormatan terhadap kearifan lokal adat dan budaya Bali.
Pemakaian busana adat Bali bagi petugas KPPS maupun para pemilih saat pencoblosan Pemilu 2024 bukan hanya untuk mensukseskan pesta demokrasi, tetapi juga sebagai bentuk nyata komitmen masyarakat Bali terhadap pelestarian adat, seni, tradisi, dan budaya Bali.
Penggunaan pakaian adat Bali pada momen pencoblosan diharapkan mampu meredam potensi gejolak atau gesekan antar warga yang mungkin muncul akibat adanya perbedaan pilihan politik.”Mari kita ciptakan suasana Pemilu damai,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda