Menembus Batas, Mawar Sharon Peduli Sentuh Tunas-tunas Bangsa
Kamis, 13 Agustus 2020 - 07:00 WIB
SURABAYA - Yayasan Mawar Sharon Peduli atau lebih dikenal dengan sebutan MSP, bertekat untuk keluar batas tembok gereja. Lembaga yang dinaungi GMS Surabaya Barat, di bawah penggembalaan Ps Philip Mantofa yang secara resmi beroperasi pada bulan Maret 2020 ini, meluncurkan program beasiswa dan tidak rela tunas-tunas bangsa putus sekolah.
(Baca juga: Prajurit Petarung Marinir Lahir di Ganasnya Ombak Laut Selatan )
Ketua Yayasan Mawar Sharon Peduli, Lianggono TB mengatakan, program bantuan beasiswa ini diluncurkan bukan karena wabah Corona. Tetapi karena sebuah panggilan untuk menjadi jembatan dan jawaban dengan kepedulian di bidang sosial dan kemanusiaan, terutama kepada masyarakat golongan prasejahtera, supaya anak-anak cerdas dari keluarga prasejahtera tetap dapat bersekolah.
"Kami ingin berada tidak hanya sebatas kerohanian, tapi kami ingin keluar dari batas tembok gereja membawa keluarga mulai belajar arti bersyukur supaya sikap menjadi berubah," katanya.
Beasiswa MSP, kata Lianggono, tidak hanya menyasar pelajar di tingkat SD, SMP dan SMA maupun anak jalanan. Namun bagi mereka yang ingin melanjutkan ke pergurun tinggi juga bakal dibantu. Bahkan, bagi keluarga kaya yang jatuh miskin juga bakal menerima manfaatnya.
"Mungkin belum pernah terpikir, bagaimana mereka yang tiba-tiba jatuh miskin karena usahanya bangkrut," ucapnya. (Baca juga: Petugas Puskesmas Dibiarkan Terbakar di Jalan, Ini Kronologinya )
Untuk besaran bantuan beasiswa, lanjutnya, MSP sudah memiliki rumusan, yakni sekitar Rp750 ribu/orang. Saat ini, MSP membuka pintu lebar bagi para donatur yang ingin mengulurkan tangan. MSP juga membutuhkan keterbukaan sekolah-sekolah yang bisa menampung peserta didik dari keluarga prasejahtera.
"Kami akan di sana untuk menjadi jembatan, mencarikan dan memberitahu pada orang tua. Kita melihatnya generasi ke depan adalah suatu perubahan yang semakin baik untuk semua pihak," tegas Lianggono.
Selain program beasiswa, sejumlah program sosial juga menjadi priortitas MSP. Apalagi lahirnya MSP ini bertepatan dengan pandemi COVID-19. Asisten Gembala GMS Surabaya Barat, Ps Johannes Sonny menuturkan, MSP mewakili gereja tidak tinggal diam menanggapi situasi yang sedang terjadi pada masyarakat.
(Baca juga: Prajurit Petarung Marinir Lahir di Ganasnya Ombak Laut Selatan )
Ketua Yayasan Mawar Sharon Peduli, Lianggono TB mengatakan, program bantuan beasiswa ini diluncurkan bukan karena wabah Corona. Tetapi karena sebuah panggilan untuk menjadi jembatan dan jawaban dengan kepedulian di bidang sosial dan kemanusiaan, terutama kepada masyarakat golongan prasejahtera, supaya anak-anak cerdas dari keluarga prasejahtera tetap dapat bersekolah.
"Kami ingin berada tidak hanya sebatas kerohanian, tapi kami ingin keluar dari batas tembok gereja membawa keluarga mulai belajar arti bersyukur supaya sikap menjadi berubah," katanya.
Beasiswa MSP, kata Lianggono, tidak hanya menyasar pelajar di tingkat SD, SMP dan SMA maupun anak jalanan. Namun bagi mereka yang ingin melanjutkan ke pergurun tinggi juga bakal dibantu. Bahkan, bagi keluarga kaya yang jatuh miskin juga bakal menerima manfaatnya.
"Mungkin belum pernah terpikir, bagaimana mereka yang tiba-tiba jatuh miskin karena usahanya bangkrut," ucapnya. (Baca juga: Petugas Puskesmas Dibiarkan Terbakar di Jalan, Ini Kronologinya )
Untuk besaran bantuan beasiswa, lanjutnya, MSP sudah memiliki rumusan, yakni sekitar Rp750 ribu/orang. Saat ini, MSP membuka pintu lebar bagi para donatur yang ingin mengulurkan tangan. MSP juga membutuhkan keterbukaan sekolah-sekolah yang bisa menampung peserta didik dari keluarga prasejahtera.
"Kami akan di sana untuk menjadi jembatan, mencarikan dan memberitahu pada orang tua. Kita melihatnya generasi ke depan adalah suatu perubahan yang semakin baik untuk semua pihak," tegas Lianggono.
Selain program beasiswa, sejumlah program sosial juga menjadi priortitas MSP. Apalagi lahirnya MSP ini bertepatan dengan pandemi COVID-19. Asisten Gembala GMS Surabaya Barat, Ps Johannes Sonny menuturkan, MSP mewakili gereja tidak tinggal diam menanggapi situasi yang sedang terjadi pada masyarakat.
tulis komentar anda