Ibu Bersalin dan Anaknya Meninggal, RSUD Daeng Radja Disoroti
Selasa, 11 Agustus 2020 - 23:46 WIB
BULUKUMBA - Pelayanan persalinan di RSUD Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba, disoroti setelah terjadi kasus kematian ibu bersalin dan anaknya.
Keluarga korban menilai kejadian tersebut tak lepas dari lambannya pihak rumah sakit menangani pasien, sehingga nyawa keduanya tidak tertolong.
Andi Haris Ishak, yang mewakili ayah korban, ditemui dikediamannya di Kelurahan Ela-ela Kecamatan Ujungbulu menceritakan kronologi kejadian menimpa keluarganya tersebut.
Ia mengatakan, keluarganya yang merupakan korban bernama Andi Rasti Dwi Rahayu, sedang hamil besar. Pada Kamis, 6 Agustus 2020 lalu, ia berangkat ke klinik Yasira untuk diperiksa.
Kandungan korban kata dia, oleh dinilai pihak klinik harinya sudah lewat. Ia lalu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Malam harinya, keluarga membawa korban dan tempatkan di ruang bersalin.
Sayangnya kata Andi Haris, pihak rumah sakit meninggalkan korban bersama keluarga tanpa ada perlakuan khusus sampai pagi.
"Keesokan harinya pada Jumat 7 Agustus, anakku didatangi oleh bidan dan diinduksi. Artinya mau dikasih hamil normal sementara kandungan sudah lewat harinya," kata Andi Haris, Selasa, (11/08/2020).
Selanjutnya, terjadi kepanikan di ruang bersalin. Suami korban yang menemani di ruang bersalin berteriak panik.
Keluarga korban menilai kejadian tersebut tak lepas dari lambannya pihak rumah sakit menangani pasien, sehingga nyawa keduanya tidak tertolong.
Andi Haris Ishak, yang mewakili ayah korban, ditemui dikediamannya di Kelurahan Ela-ela Kecamatan Ujungbulu menceritakan kronologi kejadian menimpa keluarganya tersebut.
Ia mengatakan, keluarganya yang merupakan korban bernama Andi Rasti Dwi Rahayu, sedang hamil besar. Pada Kamis, 6 Agustus 2020 lalu, ia berangkat ke klinik Yasira untuk diperiksa.
Kandungan korban kata dia, oleh dinilai pihak klinik harinya sudah lewat. Ia lalu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Malam harinya, keluarga membawa korban dan tempatkan di ruang bersalin.
Sayangnya kata Andi Haris, pihak rumah sakit meninggalkan korban bersama keluarga tanpa ada perlakuan khusus sampai pagi.
"Keesokan harinya pada Jumat 7 Agustus, anakku didatangi oleh bidan dan diinduksi. Artinya mau dikasih hamil normal sementara kandungan sudah lewat harinya," kata Andi Haris, Selasa, (11/08/2020).
Selanjutnya, terjadi kepanikan di ruang bersalin. Suami korban yang menemani di ruang bersalin berteriak panik.
tulis komentar anda