Atasi Pencemaran, Ratusan Pengepul Sampah Plastik Jalin Kemitraan

Selasa, 16 Januari 2024 - 20:15 WIB
Gerakan social recycling untuk mencegah polusi plastik di laut dan membantu mengurangi kemiskinan melalui daur ulang digalakkan oleh Plastic Bank. Foto/Ist
DENPASAR - Gerakan social recycling yang bertujuan mencegah polusi plastik di laut, sekaligus membantu mengurangi kemiskinan melalui daur ulang sampah plastik terus digalakkan.

Hal itu karena limbah plastik telah menjadi isu krusial di Indonesia, di mana belum semua orang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan. Pencemaran plastik juga mengganggu biota laut, menyebabkan keprihatinan akan keberlanjutan ekosistem.



“Sejak didirikan pada tahun 2019, kami berhasil mencegah 58 juta kilogram plastik menjadi limbah yang mencemari lautan. Jumlah itu setara dengan 2,9 miliar botol plastik sekali pakai,” kata Founder and CEO Plastic Bank, David Katz kepada wartawan di Denpasar, Bali dikutip Selasa (16/1/2024).

Menurutnya, gerakan ini melibatkan kerjasama dengan pengepul sampah untuk mendorong kewirausahaan sosial melalui pengumpulan dan daur ulang sampah plastik. Dengan gerakan ini, pihaknya membagikan inspirasi kepada orang lain terkait data, nilai, uang dari Bali ke seluruh dunia.



Saat ini Plastic Bank yang merupakan organisasi non-pemerintah (NGO) menjalin kemitraan dengan lebih dari 230 pengepul di berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Batam, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Timur.

Melalui kerjasama ini, para pengepul memperoleh nilai jual plastik yang lebih tinggi daripada harga pasaran umumnya.



“Setiap kilogram plastik yang terkumpul memberikan bonus token sebesar Rp1.000 kepada pengepul,” jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More