Diskusi GaMa: Ganjar-Mahfud Solusi Konkret Atasi Pengangguran hingga UMKM

Kamis, 28 Desember 2023 - 09:09 WIB
Relawan GaMa Mataram menggelar diskusi Dialog Kepemudaan bertajuk Kepemimpinan Masa Depan untuk Indonesia Unggul di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto/Dok. SINDOnews
MATARAM - Relawan Ganjar-Mahfud (GaMa) Mataram menggelar diskusi Dialog Kepemudaan bertajuk Kepemimpinan Masa Depan untuk Indonesia Unggul. Dialog tersebut menyoroti pentingnya memilih pemimpin dengan program yang jelas dan realistis dalam menyongsong Pilpres 2024 .

Diskusi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dihadiri sejumlah tokoh seperti Darmaji Suradika, Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Pusat Komjen Pol (Purn) Prof Gatot Eddy Pramono, dan Youtuber asal Bima Yusril Ihsa Mahendra. Dalam diskusi, Darmaji Suradika menekankan Pilpres 2024 bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan penentu nasib, harapan, dan ketakutan hampir 270 juta rakyat Indonesia.

Menurutnya, Pemilihan pemimpin pada tahun 2024 juga menentukan bonus demografi pada 2045. "Memilih pemimpin tahun 2024 merupakan hal yang penting karena menentukan nasib, harapan, dan ketakutan hampir 270 juta lebih masyarakat Indonesia," kata Darmaji dalam siaran persnya, Kamis (28/12/2023).

Perbincangan juga merambah ke visi Indonesia Emas 2045, di mana bonus demografi menjadi faktor kunci. Darmaji memperingatkan agar tidak salah dalam memilih pemimpin, sebab hal itu berkaitan dengan harapan 279 juta rakyat Indonesia.

Jika menuju bonus demografi 2045 dikelola pemimpin yang tidak berpengalaman dan tidak punya integritas, maka pemerintahan akan gagal. "Karena itu jangan salah memilih pemimpin. Kalau gagal, harus menunggu 150 tahun lagi,” lanjutnya.



Yusril Ihsa Mahendra, sebagai seorang youtuber, menggarisbawahi pentingnya track record dan integritas dalam pemilihan pemimpin. “Memilih pemimpin harus memiliki track record dan integritas," ungkapnya.

Selain itu, Yusril juga menekankan bahwa pemimpin 2024 harus berdasarkan kapasitas memahami masalah bangsa, bukan janji-janji kosong. Indonesia butuh pemimpin masa depan yang berintegritas, bukan semata-mata berusia muda tapi hanya melalui proses politik dinasti. "Memiliki kapasitas dan memahami persoalan bangsa,” tandasnya.

Komjen Pol (Purn) Prof Gatot Eddy Pramono menegaskan, komitmen pasangan Ganjar-Mahfud dapat mewujudkan Indonesia Emas. Gatot menyontohkan kinerja Ganjar Pranowo dalam mengelola anggaran secara transparan sebagai gubernur Jawa Tengah dan kontribusinya terhadap keterlibatan perempuan di legislatif. “Keduanya adalah figur orang yang punya integritas,” katanya.

Pasangan Ganjar-Mahfud yang lahir dari keluarga sederhana, diakui memiliki integritas dan komitmen. Ganjar-Mahfud berkomitmen menciptakan 17 juta lapangan pekerjaan , mengembangkan UMKM, digitalisasi, dan menyelesaikan masalah kesehatan serta ketahanan pangan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More