4.500 Petani Kabupaten Karawang Dilatih Digitalisasi
Kamis, 02 November 2023 - 23:28 WIB
KARAWANG - Syngenta Indonesia meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kegiatan pelatihan agronomi, teknologi, dan literasi digital pertanian kepada 4.500 petani Indonesia serentak di 15 titik Pusat Pengembangan dan Pembelajaran LDC.
Penghargaan ini diberikan oleh MURI kepada Syngenta Indonesia di sela-sela kegiatan pelatihan di Karawang, Jawa Barat. Pelatihan ini dilakukan sebagai wujud aktualisasi komitmen Syngenta Indonesia untuk mengedukasi petani Indonesia.
“Kami terus menjadi mitra terpercaya petani dalam usaha budidaya pertanian, mendukung dan melatih petani umeningkatkan produktivitas tanaman dan kesejahteraan petani,” kata Marketing Head Syngenta Indonesia, Suhendro dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).
Pelatihan bagi petani yang diselenggarakan oleh Syngenta Indonesia terdiri atas materi agronomi untuk berbagai jenis tanaman pangan yang meliputi padi, cabai, tomat, kentang, bawang merah, bawang daun, serta jagung.
Petani berdiskusi dengan tim teknis Syngenta Indonesia di tiap-tiap LDC mengenai tantangan budidaya yang mereka hadapi terutama tekanan hama dan penyakit di tiap-tiap fase tumbuh tanaman.
Petani yang hadir dalam kegiatan juga mendapatkan paparan mengenai teknologi Syngenta Indonesia yang dapat mengendalikan tekanan hama dan penyakit.
Beberapa teknologi yang ditampilkan yaitu teknologi Tinivion (Elestal Neo) untuk mengendalikan kutu kebul sebagai vector penyebab virus kuning pada tanaman cabai dan tomat, teknologi Amistar (AmistarTop) untuk mengendalikan penyakit tanaman padi dan sayur.
Teknologi Adepydin (Miravis Duo) untuk mengendalikan alternaria pada tanaman kentang dan embun bulu pada cabai, serta teknologi Virtako untuk mengendalikan penggerek batang pada tanaman padi.
Technical Excellence Head Syngenta Indonesia Dwi Susilowati menambahkan, tekanan hama penyakit merupakan salah satu hal yang dapat menghilangkan potensi hasil panen yang sangat siginifikan hingga 30-90% sehingga harus dikendalikan dengan cepat dan tepat oleh petani.
”Pemahaman agronomi tanaman sangat penting untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya hama dan penyakit dan pengetahuan teknologi pengendalian hama dan penyakit yang tepat dari Syngenta akan membantu petani mendapatkan hasil yang optimal,” tegasnya.
Penghargaan ini diberikan oleh MURI kepada Syngenta Indonesia di sela-sela kegiatan pelatihan di Karawang, Jawa Barat. Pelatihan ini dilakukan sebagai wujud aktualisasi komitmen Syngenta Indonesia untuk mengedukasi petani Indonesia.
“Kami terus menjadi mitra terpercaya petani dalam usaha budidaya pertanian, mendukung dan melatih petani umeningkatkan produktivitas tanaman dan kesejahteraan petani,” kata Marketing Head Syngenta Indonesia, Suhendro dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).
Pelatihan bagi petani yang diselenggarakan oleh Syngenta Indonesia terdiri atas materi agronomi untuk berbagai jenis tanaman pangan yang meliputi padi, cabai, tomat, kentang, bawang merah, bawang daun, serta jagung.
Petani berdiskusi dengan tim teknis Syngenta Indonesia di tiap-tiap LDC mengenai tantangan budidaya yang mereka hadapi terutama tekanan hama dan penyakit di tiap-tiap fase tumbuh tanaman.
Petani yang hadir dalam kegiatan juga mendapatkan paparan mengenai teknologi Syngenta Indonesia yang dapat mengendalikan tekanan hama dan penyakit.
Beberapa teknologi yang ditampilkan yaitu teknologi Tinivion (Elestal Neo) untuk mengendalikan kutu kebul sebagai vector penyebab virus kuning pada tanaman cabai dan tomat, teknologi Amistar (AmistarTop) untuk mengendalikan penyakit tanaman padi dan sayur.
Teknologi Adepydin (Miravis Duo) untuk mengendalikan alternaria pada tanaman kentang dan embun bulu pada cabai, serta teknologi Virtako untuk mengendalikan penggerek batang pada tanaman padi.
Technical Excellence Head Syngenta Indonesia Dwi Susilowati menambahkan, tekanan hama penyakit merupakan salah satu hal yang dapat menghilangkan potensi hasil panen yang sangat siginifikan hingga 30-90% sehingga harus dikendalikan dengan cepat dan tepat oleh petani.
”Pemahaman agronomi tanaman sangat penting untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya hama dan penyakit dan pengetahuan teknologi pengendalian hama dan penyakit yang tepat dari Syngenta akan membantu petani mendapatkan hasil yang optimal,” tegasnya.
(ams)
tulis komentar anda