Ribuan Keluarga di Kota Malang Rawan Stunting, Pemkot Berikan Bantuan Pangan
Selasa, 10 Oktober 2023 - 09:06 WIB
MALANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya menangani persoalan stunting salah satunya dengan pemberian bantuan pangan. Bantuan pangan diberikan ke keluarga dengan risiko stunting yang ada di Kota Malang.
Bantuan pangan berupa telur dan daging bagi keluarga rawan stunting diberikan secara simbolis. Selain itu, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke 23 pasar tradisional yang ada di Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, isu stunting dan kemiskinan ekstrim, sampai saat ini masih menjadi isu nasional yang perlu perhatian khusus. Pemerintah daerah pun juga diminta turut ikut berperan aktif menangani dua hal ini.
"Penanganan stunting dan kemiskinan ini masih jadi isu nasional, untuk itu saat saya dilantik 24 September lalu, Bapak Presiden memerintahkan kami para Penjabat Bupati Walikota untuk fokus pada dua hal ini, selain itu ada pelayanan publik dan pengendalian inflasi," ungkap Wahyu Hidayat, pada Selasa (10/10/2023).
Di Kota Malang sendiri dikatakan Wahyu, meski tingkat stunting di Kota Malang termasuk yang bagus di Jawa Timur, namun ia tetap tak ingin jumawa dan waspada. Sebab dari tingkat presentase 8,9 persen dan kemiskinan dengan presentase 4,37 persen, menjadi terendah kedua di Jawa Timur.
"Tetapi jangan lupa data ini dinamis, bisa berubah sewaktu-waktu. Ada keluarga rawan stunting juga yang jumlahnya 4.521 keluarga. Makanya perlu kita antisipasi dengan upaya maksimal karena empat tugas ini punya korelasi yang kuat," tuturnya.
Maka bantuan pangan berupa telur dan daging bagi keluarga rawan stunting, serta distribusi beras oleh Perusahaan Milik Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha menjadi penting. Bagi Wahyu distribusi bantuan pangan juga menjadi bentuk layanan pemerintah atau negara hadir ke masyarakat.
"Ini salah satu bentuk upaya sistematis yang saya inginkan, untuk itu saya mengapresiasi yang dilakukan Perumda Tunas (Tugu Aneka Usaha), Bulog, Kantor Pos, dan Rajawali Nusindo, kenapa, karena dalam kegiatan ini bentuk pelayanan publik di bidang pangan, yang tujuannya untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi, jadi ini paket lengkap," terangnya.
Namun pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang ini menekankan pentingnya validasi data penerima bantuan. Supaya bantuan yang didistribusikan ini benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi penerimanya.
"Saya minta validitas data ini penting karena data harus akurat jadi bisa tepat sasaran, selanjutnya intensifkan pasar murah dan bantuan sosial, jadikan bulan timbang sebagai mitigasi awal, dan yang terakhir harus banyak sosialisasi kepada masyarakat, ini penting dan akan terus saya evaluasi," tegasnya
"Harapan saya ini berdampak positif, terus dilakukan secara berkala supaya terlihat sebelum dan sesudahnya. Saya akan mengawal ini (penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim) karena ini bentuk komitmen saya kepada bapak Presiden," tukasnya.
Bantuan pangan berupa telur dan daging bagi keluarga rawan stunting diberikan secara simbolis. Selain itu, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke 23 pasar tradisional yang ada di Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, isu stunting dan kemiskinan ekstrim, sampai saat ini masih menjadi isu nasional yang perlu perhatian khusus. Pemerintah daerah pun juga diminta turut ikut berperan aktif menangani dua hal ini.
"Penanganan stunting dan kemiskinan ini masih jadi isu nasional, untuk itu saat saya dilantik 24 September lalu, Bapak Presiden memerintahkan kami para Penjabat Bupati Walikota untuk fokus pada dua hal ini, selain itu ada pelayanan publik dan pengendalian inflasi," ungkap Wahyu Hidayat, pada Selasa (10/10/2023).
Baca Juga
Di Kota Malang sendiri dikatakan Wahyu, meski tingkat stunting di Kota Malang termasuk yang bagus di Jawa Timur, namun ia tetap tak ingin jumawa dan waspada. Sebab dari tingkat presentase 8,9 persen dan kemiskinan dengan presentase 4,37 persen, menjadi terendah kedua di Jawa Timur.
"Tetapi jangan lupa data ini dinamis, bisa berubah sewaktu-waktu. Ada keluarga rawan stunting juga yang jumlahnya 4.521 keluarga. Makanya perlu kita antisipasi dengan upaya maksimal karena empat tugas ini punya korelasi yang kuat," tuturnya.
Maka bantuan pangan berupa telur dan daging bagi keluarga rawan stunting, serta distribusi beras oleh Perusahaan Milik Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha menjadi penting. Bagi Wahyu distribusi bantuan pangan juga menjadi bentuk layanan pemerintah atau negara hadir ke masyarakat.
"Ini salah satu bentuk upaya sistematis yang saya inginkan, untuk itu saya mengapresiasi yang dilakukan Perumda Tunas (Tugu Aneka Usaha), Bulog, Kantor Pos, dan Rajawali Nusindo, kenapa, karena dalam kegiatan ini bentuk pelayanan publik di bidang pangan, yang tujuannya untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi, jadi ini paket lengkap," terangnya.
Namun pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang ini menekankan pentingnya validasi data penerima bantuan. Supaya bantuan yang didistribusikan ini benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi penerimanya.
"Saya minta validitas data ini penting karena data harus akurat jadi bisa tepat sasaran, selanjutnya intensifkan pasar murah dan bantuan sosial, jadikan bulan timbang sebagai mitigasi awal, dan yang terakhir harus banyak sosialisasi kepada masyarakat, ini penting dan akan terus saya evaluasi," tegasnya
"Harapan saya ini berdampak positif, terus dilakukan secara berkala supaya terlihat sebelum dan sesudahnya. Saya akan mengawal ini (penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim) karena ini bentuk komitmen saya kepada bapak Presiden," tukasnya.
(hri)
tulis komentar anda