Bey Machmudin Minta Groundbreaking TPPAS Legok Nangka Dipercepat
Kamis, 21 September 2023 - 13:41 WIB
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus berupaya mencari langkah terbaik dalam mengatasi persoalan sampah di Jabar. Upaya ini untuk mengatasi persoalan sampah setelah terbakarnya TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni mempercepat operasional Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung.
"Legok Nangka itu saya sudah meninjau dan sekarang masih dalam proses. Target groundbreaking pada November 2024. Kami ingin dimajukan. Ini masih terus dibahas oleh tim dari Pemprov Jabar dan konsorsium," ucap Bey dalam keterangan resminya, Kamis (21/9/2023).
Sementara untuk TPPAS Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor saat ini dalam progres pembangunan tahap I sudah mencapai sekitar 87 persen.
Untuk tahap I, TPPAS Lulut Nambo diperkirakan hanya mampu mengolah sampah sebanyak 50 ton per hari. Dengan total luas lahan 55 hektare, Lulut Nambo mengolah sampah dengan sistem Refuse Derived Fuel (RDF).
"Masih ada proses-proses, (TPPAS) Lulut Nambo) pakai teknologi RDF," ujar Bey.
Sementara mengenai penanganan TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Bey mengatakan, bahwa penanganan sampah di periode darurat sampai 25 September terus diupayakan sedemikian rupa supaya terselesaikan dengan baik.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni mempercepat operasional Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung.
"Legok Nangka itu saya sudah meninjau dan sekarang masih dalam proses. Target groundbreaking pada November 2024. Kami ingin dimajukan. Ini masih terus dibahas oleh tim dari Pemprov Jabar dan konsorsium," ucap Bey dalam keterangan resminya, Kamis (21/9/2023).
Sementara untuk TPPAS Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor saat ini dalam progres pembangunan tahap I sudah mencapai sekitar 87 persen.
Untuk tahap I, TPPAS Lulut Nambo diperkirakan hanya mampu mengolah sampah sebanyak 50 ton per hari. Dengan total luas lahan 55 hektare, Lulut Nambo mengolah sampah dengan sistem Refuse Derived Fuel (RDF).
"Masih ada proses-proses, (TPPAS) Lulut Nambo) pakai teknologi RDF," ujar Bey.
Sementara mengenai penanganan TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Bey mengatakan, bahwa penanganan sampah di periode darurat sampai 25 September terus diupayakan sedemikian rupa supaya terselesaikan dengan baik.
tulis komentar anda