Aktivitas Bandara Kediri Bisa Ancam Latihan Tempur F-16 Lanud Iswahjudi, Ini Kata Pengamat Penerbangan

Jum'at, 15 September 2023 - 12:15 WIB
Pengamat Penerbangan Marsekal Madya Purnawirawan (Marsdya Purn) Eris Herryanto. Foto/Ist
KEDIRI - Aktivitas penerbangan komersial bandar udara (bandara) Gudang Garam Kediri yang rencananya segera beroperasi dinilai bisa mengancam proses latihan tempur Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur.

Hal itu mengingat selama ini kawasan langit di atas bandara Kediri merupakan area pesawat tempur (Fighter Aircraft) Lanud Iswahjudi melakukan latihan manuver.

Jika bandara Kediri beroperasi, yakni ditargetkan tahun 2024, sejumlah pesawat tempur TNI AU, yakni seperti F-16 Fighting Falcon dan T-150 Golden Eagle dipastikan tidak bisa terbang lagi di atas langit Kediri.

Pengamat penerbangan Marsekal Madya (Marsdya) Purnawirawan (Purn) Eris Herryanto mengatakan harus ada win win solution untuk menangani permasalahan penerbangan yang timbul.





“Sebagai upaya agar bandara (Bandara Kediri) tetap bisa beroperasi dan latihan TNI AU dapat tetap berjalan,” kata Eris Herryanto dalam keterangan rilisnya kepada wartawan Jumat (15/9/2023).

Disampaikan dalam rilis, permasalahan yang muncul akibat segera beroperasinya bandara Kediri, sebelumnya telah diungkapkan oleh pihak Lanud Iswahyudi.

Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Penerbang I Gusti Made Yoga Ambara menyatakan wilayah udara di atas Bandara Kediri selama ini menjadi area latihan manuver pesawat tempur yang diterbangkan.

Beroperasinya Bandara Kediri menurutnya akan membuat pesawat tempur TNI AU F-16 Fighting Falcon dan T-50 Golden Eagle tidak bisa terbang lagi di langit Kediri. Konsekuensinya, ruang udara latihan TNI AU harus dipindahkan.



Dalam paparan pada “Media Tour Dirgantara” di Lanud Iswahjudi, Kolonel Yoga mengatakan pemindahan lokasi latihan akan membengkakkan biaya operasional latihan tiga kali lipat.

Disebutkan, biaya latihan yang semula sebesar 10 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp152 juta per jam akan bengkak menjadi 30 ribu dolar AS atau setara Rp457 juta per jam.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More