Atasi Stunting, BKKBN dan Dexa Medica Edukasi Bidan di Blitar
Selasa, 22 Agustus 2023 - 19:55 WIB
BLITAR - Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) menggelar program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Blitar, Selasa (22/8/2023). Kegiatan ini digelar untuk mendorong tercapainya target penurunan stunting 14% pada 2024 di seluruh Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Blitar Rini Syarifah, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jatim Lestari, dan Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Christine Indrawati. Kemudian Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy, Marketing and Sales Director Dexa Medica Maret Yudianto, serta ratusan bidan dari IBI Kabupaten/Kota Blitar, Kediri, Malang, dan Kabupaten Tulungagung.
Hasto mengemukakan, bidan sebagai garda terdepan penting mendapatkan update dan edukasi terkait pencegahan stunting . “Kami berterima kasih karena Dexa selalu mengajak agar sukses menyusui. Ini penting sekali, hari ini anak-anak muda jika tidak diberikan informasi menyusui, bagaimana menjadi ibu yang ASI-nya sukses,” kata Hasto.
Hasto juga mendorong penggunaan produk lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dalam pencegahan stunting. “Saya berterima kasih kepada Dexa sudah memberikan produk lokal. Sekarang arahan pemerintah harus produk lokal. HerbaAsimor mestinya komponen dalam negeri lebih dari 60%. Tadi bupati cerita sama saya, pemda saja bisa belanja karena TKDN lebih dari 60%,” ujarnya.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan untuk mencegah stunting bisa menggunakan bahan-bahan lokal dari daerah sendiri sebagai nutrisi. “Tadi sudah makan ikan kutuk, ikan gabus itu bagus untuk stunting, dan ternyata ada di HerbaAsimor,” katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blitar 2021 sebesar 14,5% dan pada 2022 turun 0,2%. “Saya berharap kasus stunting di Kabupaten Blitar bisa ditekan lagi sehingga bisa zero stunting di 2023,” ujarnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Christine Indrawati memutuskan membeli bahan herbal untuk mendukung produksi ASI yakni melalui HerbaAsimor. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk berbelanja produk dalam negeri dengan TKDN tinggi minimal 25%.
Tahun lalu mereka belanja HerbaAsimor yang dibagikan kepada ibu-ibu menyusui. Sasaran pemberian HerbaAsimor kepada 1.462 orang dan diberikan selama 6 bulan. ”Hasilnya, 80% produksi ASI meningkat,” jelasnya.
Ketua IBI Jatim Lestari mengungkapkan pihaknya memiliki anggota terbanyak. Hal ini menjadi sumber kekuatan Jatim dalam upaya penurunan stunting yang masih menjadi prioritas.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Blitar Rini Syarifah, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jatim Lestari, dan Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Christine Indrawati. Kemudian Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy, Marketing and Sales Director Dexa Medica Maret Yudianto, serta ratusan bidan dari IBI Kabupaten/Kota Blitar, Kediri, Malang, dan Kabupaten Tulungagung.
Hasto mengemukakan, bidan sebagai garda terdepan penting mendapatkan update dan edukasi terkait pencegahan stunting . “Kami berterima kasih karena Dexa selalu mengajak agar sukses menyusui. Ini penting sekali, hari ini anak-anak muda jika tidak diberikan informasi menyusui, bagaimana menjadi ibu yang ASI-nya sukses,” kata Hasto.
Baca Juga
Hasto juga mendorong penggunaan produk lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dalam pencegahan stunting. “Saya berterima kasih kepada Dexa sudah memberikan produk lokal. Sekarang arahan pemerintah harus produk lokal. HerbaAsimor mestinya komponen dalam negeri lebih dari 60%. Tadi bupati cerita sama saya, pemda saja bisa belanja karena TKDN lebih dari 60%,” ujarnya.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan untuk mencegah stunting bisa menggunakan bahan-bahan lokal dari daerah sendiri sebagai nutrisi. “Tadi sudah makan ikan kutuk, ikan gabus itu bagus untuk stunting, dan ternyata ada di HerbaAsimor,” katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blitar 2021 sebesar 14,5% dan pada 2022 turun 0,2%. “Saya berharap kasus stunting di Kabupaten Blitar bisa ditekan lagi sehingga bisa zero stunting di 2023,” ujarnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Christine Indrawati memutuskan membeli bahan herbal untuk mendukung produksi ASI yakni melalui HerbaAsimor. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk berbelanja produk dalam negeri dengan TKDN tinggi minimal 25%.
Tahun lalu mereka belanja HerbaAsimor yang dibagikan kepada ibu-ibu menyusui. Sasaran pemberian HerbaAsimor kepada 1.462 orang dan diberikan selama 6 bulan. ”Hasilnya, 80% produksi ASI meningkat,” jelasnya.
Ketua IBI Jatim Lestari mengungkapkan pihaknya memiliki anggota terbanyak. Hal ini menjadi sumber kekuatan Jatim dalam upaya penurunan stunting yang masih menjadi prioritas.
tulis komentar anda