Jelang Idul Adha, Mahasiswa UM Surabaya Geruduk Pasar Hewan
Rabu, 29 Juli 2020 - 21:09 WIB
Mahasiswa UMSurabaya mempraktekkan cara penyembelihan hewan kurban di pasar hewan Kurban, di Surabaya, Rabu (29/7/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
SURABAYA - Jelang hari raya Idul Adha 1441 H, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) geruduk salah satu pusat penjualan hewan Kurban, di kawasan Jl. Pandugo Surabaya. Kedatangan mahasiswa tersebut untuk mengingatkan kembali pada masyarakat khususnya penjual hewan kurban tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan saat berkurban ditengah pandemi COVID-19.
Dekan FIK UM Surabaya, Mundakir, mengatakan penerapan protokol kesehatan baik saat penyembelihan dan pembagian daging hewan kurban harus benar-benar diterapkan. Sehingga edukasi tentang pemotongan hewan yang aman dan sehat merupakan langkah cerdas sebagai bagian dari langkah pencegahan penyebaran virus Corona. “Jangan sampai semangat berkurban, malah menimbulkan masalah baru, yaitu terjadinya penularan virus corona di tengah masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa mempraktekkan langsung cara pemotongan hewan kurban kepada warga yang menjual hewan kurban. Menurut Mundakir, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pemotongan kurban. Yakni lokasi pemotongan hewan kurban harus seizin dinas setempat. Panitia dan petugas terbatas dan menggunakan masker dan lengan Panjang. (Baca: Masjid Al Akbar Surabaya Gelar Apel Kesiapan Idul Adha dan Kurban )
Setiap petugas harus menggunakan alat pelindung diri (APD). Hewan wajib dilakukan pemeriksaan sebelum dipotong dan setelah dipotong. "Setelah selesai bertugas, para panitia dan petugas juga direkomendasikan untuk langsung mandi dan berganti pakaian sebelum melakukan kontak langsung dengan keluarga atau orang lain," tuturnya.
Selain itu, masyarakat harus tetap memperhatikan protocol Kesehatan di tengah merayakanan Idul Adha. Tidak hanya memberikan edukasi tentang potongan hewan kurban, mahasiswa juga menyebar ke sejumlah lapak memberikan bantuan pembagai face shield dan masker serta mengedukasi tata cara cuci tangan yang benar.
Dekan FIK UM Surabaya, Mundakir, mengatakan penerapan protokol kesehatan baik saat penyembelihan dan pembagian daging hewan kurban harus benar-benar diterapkan. Sehingga edukasi tentang pemotongan hewan yang aman dan sehat merupakan langkah cerdas sebagai bagian dari langkah pencegahan penyebaran virus Corona. “Jangan sampai semangat berkurban, malah menimbulkan masalah baru, yaitu terjadinya penularan virus corona di tengah masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa mempraktekkan langsung cara pemotongan hewan kurban kepada warga yang menjual hewan kurban. Menurut Mundakir, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pemotongan kurban. Yakni lokasi pemotongan hewan kurban harus seizin dinas setempat. Panitia dan petugas terbatas dan menggunakan masker dan lengan Panjang. (Baca: Masjid Al Akbar Surabaya Gelar Apel Kesiapan Idul Adha dan Kurban )
Setiap petugas harus menggunakan alat pelindung diri (APD). Hewan wajib dilakukan pemeriksaan sebelum dipotong dan setelah dipotong. "Setelah selesai bertugas, para panitia dan petugas juga direkomendasikan untuk langsung mandi dan berganti pakaian sebelum melakukan kontak langsung dengan keluarga atau orang lain," tuturnya.
Selain itu, masyarakat harus tetap memperhatikan protocol Kesehatan di tengah merayakanan Idul Adha. Tidak hanya memberikan edukasi tentang potongan hewan kurban, mahasiswa juga menyebar ke sejumlah lapak memberikan bantuan pembagai face shield dan masker serta mengedukasi tata cara cuci tangan yang benar.
(don)
tulis komentar anda