Brazil, Jadi Negara Tujuan Ekspor Baru Kelapa Parut Sulut
Rabu, 29 Juli 2020 - 20:02 WIB
MANADO - Pembukaan pembatasan secara bertahap terus memberikan angin segar bagi sektor pertanian di Tanah Air termasuk juga di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melepas perdana ekspor komoditas unggulan Sulut berupa kelapa parut ke Brazil, Amerika Latin sebanyak 104 ton.
"Sebelumnya, berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST biasanya kelapa parut Sulut di ekspor ke negara-negara di benua Asia dan Eropa," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/7/2020).
Menurut Donni, komoditas ekspor asal sub sektor perkebunan dengan nilai Rp2,8 miliar ini milik PT SI yang telah melalui serangkaian tindakan karantina dan dinyatakan sehat, aman dan memenuhi persyaratan negara tujuan.
Brazil merupakan negara dari Amerika Latin dengan penduduk terbanyak keenam di dunia yaitu sebesar 212 juta jiwa.
Potensi pasar yang besar tersebut mampu dimanfaatkan oleh PT. SI dalam memasarkan produknya berupa Kelapa Parut.
Menurut pemilik, pihaknya terus melakukan penambahan negara tujuan, mengingat produktivitas kelapa Sulut yang baik.
"Iklim usaha juga bagus dan harapannya ini dapat berdampak bagi kesejahteraan petani apalagi di tengah wabah COVID-19. Kami terus mendorong ekspor tidak hanya dalam bentuk kelapa bulat, tetapi juga turunannya yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah yang besar dibanding hanya menjual dalam bentuk bahan baku komoditas," kata Donni.
Dikatakan dia, jika mengekspor dalam bentuk produk olahan kelapa parut (Dessicated coconut) selain menambah nilai jual, juga dapat menambah umur simpan sehingga produk lebih tahan lama.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melepas perdana ekspor komoditas unggulan Sulut berupa kelapa parut ke Brazil, Amerika Latin sebanyak 104 ton.
"Sebelumnya, berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST biasanya kelapa parut Sulut di ekspor ke negara-negara di benua Asia dan Eropa," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/7/2020).
Menurut Donni, komoditas ekspor asal sub sektor perkebunan dengan nilai Rp2,8 miliar ini milik PT SI yang telah melalui serangkaian tindakan karantina dan dinyatakan sehat, aman dan memenuhi persyaratan negara tujuan.
Brazil merupakan negara dari Amerika Latin dengan penduduk terbanyak keenam di dunia yaitu sebesar 212 juta jiwa.
Potensi pasar yang besar tersebut mampu dimanfaatkan oleh PT. SI dalam memasarkan produknya berupa Kelapa Parut.
Menurut pemilik, pihaknya terus melakukan penambahan negara tujuan, mengingat produktivitas kelapa Sulut yang baik.
"Iklim usaha juga bagus dan harapannya ini dapat berdampak bagi kesejahteraan petani apalagi di tengah wabah COVID-19. Kami terus mendorong ekspor tidak hanya dalam bentuk kelapa bulat, tetapi juga turunannya yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah yang besar dibanding hanya menjual dalam bentuk bahan baku komoditas," kata Donni.
Dikatakan dia, jika mengekspor dalam bentuk produk olahan kelapa parut (Dessicated coconut) selain menambah nilai jual, juga dapat menambah umur simpan sehingga produk lebih tahan lama.
tulis komentar anda