Gunung Berapi Ditemukan Tersembunyi di Laut Selatan Pacitan
Kamis, 22 Juni 2023 - 14:34 WIB
PACITAN - Perairan di selatan Kabupaten Pacitan, Jatim, menyimpan misteri gunung api aktif. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengungkap penemuan gunung api aktif yang tersembunyi di bawah laut tersebut.
Meski demikian, dari hasil kajian BMKG, keberadaan gunung api aktif di bawah laut selatan Kabupaten Pacitan tersebut, aktivitasnya belum membahayakan. Keberadaan gunung api di bawah laut tersebut, juga disebut sebagai fenomena alam yang wajar.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, aktifitas sea mount atau gunung berapi di tengah laut, adalah sebuah fenomena yang lazim. "Fenomena gunung laut atau sea mount, adalah biasa untuk daerah-daerah pertemuan lempeng. Apa yang terjadi saat ini, belum ada ancamannya dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Dia menyebut, aktivitas gunung api laut tersebut belum tampak membahayakan. Namun demikian pihaknya masih terus melakukan kajian, berkaitan dengan adanya gunung api laut di selatan Kabupaten Pacitan tersebut.
Lebih lanjut Daryono meminta, masyarakat tidak perlu terlalu khawatirkan dengan fenomena gunung api laut tersebut. Penemuan gunung api laut di selatan Kabupaten Pacitan ini ,justru membuat masyarakat meningkatkan langkah kontijensinya. "Yang jelas justru kita tingkatkan langkah antisipasinya saja," katanya.
Diakuinya, ada beberapa gunung api laut namun tidak ada aktivitas yang benar-benar signifikan. Di mana aktivitas gunung api tersebut, sudah dipantau oleh badan geologi, dan aktivitasnya juga belum sampai pada tahap yang menjadi ancaman saat ini.
Menurutnya, di laut selatan terdapat lempeng aktif megatrust di mana memiliki potensi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas delapan, hingga bisa memicu terjadinya tsunami setinggi 12 meter.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD DIY, Nanang mengatakan, saat ini terus berusaha mengebut terbentuknya kalurahan-kalurahan tangguh bencana (Kaltana), utamanya kalurahan yang berada di daerah rawan bencana. "Dengan terbentuknya Kaltana tersebut, maka setidaknya masyarakat bisa mengetahui langkah kontijensi menghadapi bencana. Kita perkuat struktur masyarakatnya menghadapi bencana," tegasnya.
Lihat Juga: Kisah Pilu Jogokaryo II, Bupati Pacitan Baru Dilantik Tewas Dirujak Pasukan Pangeran Diponegoro
Meski demikian, dari hasil kajian BMKG, keberadaan gunung api aktif di bawah laut selatan Kabupaten Pacitan tersebut, aktivitasnya belum membahayakan. Keberadaan gunung api di bawah laut tersebut, juga disebut sebagai fenomena alam yang wajar.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, aktifitas sea mount atau gunung berapi di tengah laut, adalah sebuah fenomena yang lazim. "Fenomena gunung laut atau sea mount, adalah biasa untuk daerah-daerah pertemuan lempeng. Apa yang terjadi saat ini, belum ada ancamannya dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Baca Juga
Dia menyebut, aktivitas gunung api laut tersebut belum tampak membahayakan. Namun demikian pihaknya masih terus melakukan kajian, berkaitan dengan adanya gunung api laut di selatan Kabupaten Pacitan tersebut.
Lebih lanjut Daryono meminta, masyarakat tidak perlu terlalu khawatirkan dengan fenomena gunung api laut tersebut. Penemuan gunung api laut di selatan Kabupaten Pacitan ini ,justru membuat masyarakat meningkatkan langkah kontijensinya. "Yang jelas justru kita tingkatkan langkah antisipasinya saja," katanya.
Diakuinya, ada beberapa gunung api laut namun tidak ada aktivitas yang benar-benar signifikan. Di mana aktivitas gunung api tersebut, sudah dipantau oleh badan geologi, dan aktivitasnya juga belum sampai pada tahap yang menjadi ancaman saat ini.
Baca Juga
Menurutnya, di laut selatan terdapat lempeng aktif megatrust di mana memiliki potensi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas delapan, hingga bisa memicu terjadinya tsunami setinggi 12 meter.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD DIY, Nanang mengatakan, saat ini terus berusaha mengebut terbentuknya kalurahan-kalurahan tangguh bencana (Kaltana), utamanya kalurahan yang berada di daerah rawan bencana. "Dengan terbentuknya Kaltana tersebut, maka setidaknya masyarakat bisa mengetahui langkah kontijensi menghadapi bencana. Kita perkuat struktur masyarakatnya menghadapi bencana," tegasnya.
Lihat Juga: Kisah Pilu Jogokaryo II, Bupati Pacitan Baru Dilantik Tewas Dirujak Pasukan Pangeran Diponegoro
(eyt)
tulis komentar anda