Pak Gubernur Kalteng, Dengarlah Curhat Pilu Mahasiswa Anda di Rantau Ini
Jum'at, 24 Juli 2020 - 13:52 WIB
KOTAWARINGIN BARAT - Aliansi Mahasiwa Kalimantan Tengah Nasional (AMKTN) meminta Pemerintah Povinsi Kalteng jangan menutup mata dengan kondisi mahasiwa yang terdampak COVID-19.
Juru Bicara AMKTN di Jakarta Ijul mengatakan, hingga saat ini bantuan dalam bentuk apa pun belum diterima oleh mahasiswa asal Kalteng yang kuliah di tanah rantau (Jakarta).
"Ketika mengetahui bahwa ada masyarakat Kalimantan Tengah yang sedang berstudi di luar daerah , seolah-olah Pemprov Kalteng menyepelekan kami. Pemprov jangan abaikan kami," kata Ijul saat memberikan keteranganya kepada MNC Media, Jumat (24/7/2020).
Selain itu, AMKTN juga menyesalkan pernyataan Pemprov Kalteng yang menganggap, mahasiswa dari Bumi Tambun Bungai (Julukan Kalteng), yang kuliah di luar daerah, semua orang berpenghasilan lebih.
Faktanya, tegas ijul, latar belakang keluarga para mahasiswa asal Kalteng itu beragam. Ada yang orang tuanya petani, dan ada yang bergantung dari beasiswa. Namun, mereka juga terdampak pandemi COVID-19.
Oleh sebab itu, AMKTN meminta Pemprov Kalteng tidak menganaktirikan mahasiswa yang kuliah di tanah rantau.
"Kemarin kita mendengar mahasiswa yang berasal dari Kalteng cukup banyak tidak pulang karena COVID-19. Bisa tidak Pemprov melihat kondisi mereka," sebutnya. (Baca: Imam Masjid yang Ditikam Usai Salat Selamat, Pisau Pelaku Malah Bengkok).
Menurut ijul, di antara mereka ada yang kondisinya sudah tidak mendapat kiriman dari orang tuanya. Mereka harus bekerja, dengan tujuan tetap bisa makan.
"Mereka harus pandai berhemat di tengah segala keterbatasan akibat pandemi virus corona. Kiriman uang dari kampung halaman juga masih belum diterima," tuturnya.
"Sekali lagi kami minta orang-orang tua kami di Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah jangan menutup mata melihat kondisi kami. Apakah bapak/ibu baru mengeluarkan bantuan ketika kami mati kelaparan," pukasnya.
Juru Bicara AMKTN di Jakarta Ijul mengatakan, hingga saat ini bantuan dalam bentuk apa pun belum diterima oleh mahasiswa asal Kalteng yang kuliah di tanah rantau (Jakarta).
"Ketika mengetahui bahwa ada masyarakat Kalimantan Tengah yang sedang berstudi di luar daerah , seolah-olah Pemprov Kalteng menyepelekan kami. Pemprov jangan abaikan kami," kata Ijul saat memberikan keteranganya kepada MNC Media, Jumat (24/7/2020).
Selain itu, AMKTN juga menyesalkan pernyataan Pemprov Kalteng yang menganggap, mahasiswa dari Bumi Tambun Bungai (Julukan Kalteng), yang kuliah di luar daerah, semua orang berpenghasilan lebih.
Faktanya, tegas ijul, latar belakang keluarga para mahasiswa asal Kalteng itu beragam. Ada yang orang tuanya petani, dan ada yang bergantung dari beasiswa. Namun, mereka juga terdampak pandemi COVID-19.
Oleh sebab itu, AMKTN meminta Pemprov Kalteng tidak menganaktirikan mahasiswa yang kuliah di tanah rantau.
"Kemarin kita mendengar mahasiswa yang berasal dari Kalteng cukup banyak tidak pulang karena COVID-19. Bisa tidak Pemprov melihat kondisi mereka," sebutnya. (Baca: Imam Masjid yang Ditikam Usai Salat Selamat, Pisau Pelaku Malah Bengkok).
Menurut ijul, di antara mereka ada yang kondisinya sudah tidak mendapat kiriman dari orang tuanya. Mereka harus bekerja, dengan tujuan tetap bisa makan.
"Mereka harus pandai berhemat di tengah segala keterbatasan akibat pandemi virus corona. Kiriman uang dari kampung halaman juga masih belum diterima," tuturnya.
"Sekali lagi kami minta orang-orang tua kami di Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah jangan menutup mata melihat kondisi kami. Apakah bapak/ibu baru mengeluarkan bantuan ketika kami mati kelaparan," pukasnya.
(nag)
tulis komentar anda