Cuaca Panas Ekstrem, Warga Diimbau Tidak Bakar Lahan Sembarangan
Kamis, 18 Mei 2023 - 10:37 WIB
LAMANDAU - Cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia termasuk di Kabupaten Lamandau membuat pemerintah setempat waspada kebakaran lagan dan hutan (karhutla).
Bupati Lamandau Hendra Lesmana meminta masyarakat tidak membakar lahan saat musim kemarau dan cuaca panas ekstrem ini karena dapat menyebabkan bencana kabut asap.
“Saya tekankan terutama bagi pemilik lahan yang hendak membuka lahannya untuk berkebun, maupun masyarakat umum lainnya agar tidak melakukan pembakaran lahan saat kemarau,” kata Hendra di Nanga Bulik, Kamis, 18 Mei 2023.
Ia mengatakan, pembakaran lahan saat kemarau, terutama di lahan gambut dapat menjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Karhutla membawa banyak dampak negatif serta kerugian bagi ekosistem lingkungan, makhluk hidup dan berbagai sektor kehidupan lainnya.
“Sampai saat ini masih terjadi kasus pembakaran lahan saat kemarau tiba. Untuk mengatasi hal tersebut, kami tegaskan, masyarakat pemilik lahan diharuskan melakukan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Lamandau terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan karhutla seperti pelaksanaan patroli gabungan dilakukan secara intensif.
Selain itu juga pengecekan kesiapan sarana dan prasarana peralatan pemadam kebakaran, mengeluarkan imbauan dan sosialisasi terkait kewaspadaan karhutla. "Menjelang musim kemarau, kami terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap, dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga keberlangsungan ekosistem lahan dari bencana kebakaran yang berdampak pada keasrian lingkungan dan kesehatan manusia.
"Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa penyebab karhutla itu sendiri sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Oleh sebab itu, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dari bencana kebakaran hutan dan lahan sangatlah penting," pungkasnya.
Bupati Lamandau Hendra Lesmana meminta masyarakat tidak membakar lahan saat musim kemarau dan cuaca panas ekstrem ini karena dapat menyebabkan bencana kabut asap.
“Saya tekankan terutama bagi pemilik lahan yang hendak membuka lahannya untuk berkebun, maupun masyarakat umum lainnya agar tidak melakukan pembakaran lahan saat kemarau,” kata Hendra di Nanga Bulik, Kamis, 18 Mei 2023.
Ia mengatakan, pembakaran lahan saat kemarau, terutama di lahan gambut dapat menjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Karhutla membawa banyak dampak negatif serta kerugian bagi ekosistem lingkungan, makhluk hidup dan berbagai sektor kehidupan lainnya.
“Sampai saat ini masih terjadi kasus pembakaran lahan saat kemarau tiba. Untuk mengatasi hal tersebut, kami tegaskan, masyarakat pemilik lahan diharuskan melakukan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Lamandau terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan karhutla seperti pelaksanaan patroli gabungan dilakukan secara intensif.
Selain itu juga pengecekan kesiapan sarana dan prasarana peralatan pemadam kebakaran, mengeluarkan imbauan dan sosialisasi terkait kewaspadaan karhutla. "Menjelang musim kemarau, kami terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap, dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga keberlangsungan ekosistem lahan dari bencana kebakaran yang berdampak pada keasrian lingkungan dan kesehatan manusia.
"Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa penyebab karhutla itu sendiri sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Oleh sebab itu, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dari bencana kebakaran hutan dan lahan sangatlah penting," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda