BI Jatim Optimistis Perekonomian Jatim Pulih Pasca COVID-19

Rabu, 29 April 2020 - 09:11 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah. Foto/Ist
SURABAYA - Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) optimistis perekonomian Jatim akan segera pulih pasca wabah COVID-19. Apalagi banyak negara, termasuk Indonesia sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam menghadapi penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi akibat COVID-19. Ekonomi diprediksi kembali tumbuh tinggi pada tahun 2021.

"Kami optimistis perekonomian Jawa Timur yang akan recovery yang lebih cepat, sejalan dengan respon penanganan COVID-19 dari berbagai pihak, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat secara umum," kata dia, Rabu (29/4/2020).

Di sisi lain, kondisi inflasi juga relatif stabil dan terjaga dalam rentang target inflasi nasional yakni 3±1 persen. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi pangan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Brsar (PSBB) di sejumlah wilayah.

"Kami mengapresiasi Pemprov Jawa Timur yang telah meresmikan Lumbung Pangan Jatim untuk memastikan tersedianya pasokan pangan dengan harga yang stabil. Lumbung Pangan Jatim ini mampu mendukung pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Jawa Timur," kata dia.



BI Jatim, kata dia, akan terus bersinergi dengan Pemprov Jatim dan otoritas terkait dalam melakukan pemantauan, asesmen dan mitigasi dampak COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi di Jatim. "Kami juga terus berupaya untuk mendorong sektor riil (UMKM dan Pesantren) melalui peningkatan kapasitas secara digital. Beberapa pelatihan terus dilakukan secara digital agar UMKM mampu bertahan selama pandemi Covid-19," kata Difi.

Sementara itu, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Jatim, Harmanta menyatakan, optimisme pemulihan ekonomi Jatim tersebut didukung dengan hasil asesmen Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang menunjukkan, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 diprediksi kontraksi sebesar -3%. "Namun diperkirakan akan kembali tumbuh tinggi sebesar 5,8% pada tahun 2021," pungkas dia.
(nth)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More