Aminullah Perkuat Upaya Pencegahan Covid-19 di Banda Aceh
Selasa, 21 Juli 2020 - 17:36 WIB
BANDA ACEH - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyatakan akan terus memperkuat upaya pencegahan Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Aceh.
Hal tersebut dikatakannya usai mengikuti pertemuan antara Pemerintah Aceh dengan Pemko Banda Aceh dan Pemkab Aceh Besar, di Kantor Gubernur Aceh pada Sabtu, 18 Juli 2020. Pertemuan itu digelar guna menyamakan pemahaman bersama terkait pencegahan Covid-19 di Aceh, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah.
Aminullah mengatakan selama masa pandemi berlangsung, Pemko Banda Aceh dan stakeholder serta jajaran yang tergabung dalam Tim Siaga Covid-19, terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap penyebaran virus berbahaya ini.
Aminullah juga menyampaikan sejumlah kebijakan dan tindakan yang dilakukan Pemko Banda Aceh dalam menangani dampak dari wabah virus corona. Mulai dari pengetatan tamu yang masuk Banda Aceh, melakukan razia protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan di tempat rawan dan sejumlah kebijakan lainnya.
Menyikapi hasil rapat bersama, wali kota pun mengatakan akan segera memanggil seluruh keuchik guna menyampaikan tindak lanjut pertemuan tersebut. Sehingga pemahaman terkait bahaya Covid-19 dapat dipahami masyarakat.
Sebelumnya, pada pertemuan yang digelar, Sekda Aceh Taqwallah meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota, tokoh masyarakat, alim ulama, para ahli kesehatan sampai Keuchik gampong perlu memberikan informasi yang lengkap tentang bahaya Covid-19 kepada seluruh masyarakat.
Sekda juga menjelaskan, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak penyebaran virus tersebut. Yaitu penguatan bidang kesehatan, antara lain memberi pemahaman tentang bahaya Covid-19, sehingga masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan. Kemudian penguatan ekonomi dan jaring pengamanan sosial.
Ia pun sempat menyinggung, meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Aceh menjadi peringatan bagi semua pihak. Ia mengatakan, semua pihak harus segera mengambil langkah cepat untuk melakukan upaya-upaya penanggulangan Covid-19. Salah satu yang terpenting, kata dia, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Hal senada juga ditekankan oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati. Ia mengatakan, edukasi dan sosialisasi tentang bahaya virus corona harus digencarkan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif.
“Semua unsur perlu meningkatkan sense of crisis. Kalau ini tidak kita tingkatkan , saya khawatir jumlah terus meningkat,” ujar Dyah.
Selain dari unsur pemerintah, Dyah juga berharap unsur masyarakat lainnya juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang ceroboh yang dapat terinfeksi Covid-19.
Rapat tersebut juga diikuti oleh Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin, unsur Forkopimda Banda Aceh, Sekda Aceh Besar Iskandar, unsur Forkopimda Aceh Besar, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), unsur Ikatan Dokter Indonesia (IDI), unsur dokter ahli, alim ulama, camat, dan perwakilan keuchik.
Hal tersebut dikatakannya usai mengikuti pertemuan antara Pemerintah Aceh dengan Pemko Banda Aceh dan Pemkab Aceh Besar, di Kantor Gubernur Aceh pada Sabtu, 18 Juli 2020. Pertemuan itu digelar guna menyamakan pemahaman bersama terkait pencegahan Covid-19 di Aceh, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah.
Aminullah mengatakan selama masa pandemi berlangsung, Pemko Banda Aceh dan stakeholder serta jajaran yang tergabung dalam Tim Siaga Covid-19, terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap penyebaran virus berbahaya ini.
Aminullah juga menyampaikan sejumlah kebijakan dan tindakan yang dilakukan Pemko Banda Aceh dalam menangani dampak dari wabah virus corona. Mulai dari pengetatan tamu yang masuk Banda Aceh, melakukan razia protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan di tempat rawan dan sejumlah kebijakan lainnya.
Menyikapi hasil rapat bersama, wali kota pun mengatakan akan segera memanggil seluruh keuchik guna menyampaikan tindak lanjut pertemuan tersebut. Sehingga pemahaman terkait bahaya Covid-19 dapat dipahami masyarakat.
Sebelumnya, pada pertemuan yang digelar, Sekda Aceh Taqwallah meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota, tokoh masyarakat, alim ulama, para ahli kesehatan sampai Keuchik gampong perlu memberikan informasi yang lengkap tentang bahaya Covid-19 kepada seluruh masyarakat.
Sekda juga menjelaskan, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak penyebaran virus tersebut. Yaitu penguatan bidang kesehatan, antara lain memberi pemahaman tentang bahaya Covid-19, sehingga masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan. Kemudian penguatan ekonomi dan jaring pengamanan sosial.
Ia pun sempat menyinggung, meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Aceh menjadi peringatan bagi semua pihak. Ia mengatakan, semua pihak harus segera mengambil langkah cepat untuk melakukan upaya-upaya penanggulangan Covid-19. Salah satu yang terpenting, kata dia, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Hal senada juga ditekankan oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati. Ia mengatakan, edukasi dan sosialisasi tentang bahaya virus corona harus digencarkan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif.
“Semua unsur perlu meningkatkan sense of crisis. Kalau ini tidak kita tingkatkan , saya khawatir jumlah terus meningkat,” ujar Dyah.
Selain dari unsur pemerintah, Dyah juga berharap unsur masyarakat lainnya juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang ceroboh yang dapat terinfeksi Covid-19.
Rapat tersebut juga diikuti oleh Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin, unsur Forkopimda Banda Aceh, Sekda Aceh Besar Iskandar, unsur Forkopimda Aceh Besar, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), unsur Ikatan Dokter Indonesia (IDI), unsur dokter ahli, alim ulama, camat, dan perwakilan keuchik.
(ars)
tulis komentar anda