Kembangkan Bengkel Lokal, Nelayan Cipatujah Pangkas Biaya Servis Kapal
Senin, 20 Maret 2023 - 17:56 WIB
TASIKMALAYA - Cipatujah merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Wilayah ini memiliki penghasil tangkapan laut yang sangat besardan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya pada 2022, produksi perikanan tangkap laut di daerah tersebut mencapai 841,20 ton. Namun mereka mengeluhkan tidak adanya bengkel perbaikan mesin kapal.
Akibatnya mereka harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaiki kapal. Mereka harus ke Pangandaran dengan jarak 80 km atau ke Cilacap sejauh 100 km.
"Kemarin-kemarin nelayan di sini kalau memperbaiki mesin laut jauh jadi biayanya bertambah banyak. Belum ongkos perbaikan mesinnya, belum ongkos ke sananya," kata Ketua Nelayan Balad Ganjar Jabar, Gunawan, Minggu (19/3/2023).
Melihat kondisi sulit itulah, Nelayan Balad Ganjar Jabar berinisiatif menggandeng bengkel milik Sony di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah dengan memberikan bantuan peralatan perbaikan kapal seperti mesin pres, mesin las, dan lain-lain. Dalam kesempatan itu pihaknya membuka kesempatan perbaikan mesin kapal secara gratis untuk 10 kapal nelayan.
"Jadi manakala ada bantuan alat perbengkelan seperti ini sangat membantu sekali buat masyarakat di sini. Minimalnya menghemat pengeluaran saat memperbaiki peralatan mesin perahu," lanjutnya.
Pria yang kerap disapa Ugun ini berharap, bengkel Sony juga bisa menyerap anggota kelompok nelayan setempat sebagai montir. "Nanti yang menggunakan atau memanfaatkan alat ini bukan hanya nelayan sini saja, dari Garut, dari Pamengpeuk," imbuhnya.
Pemilik bengkel, Sony Al Majid (40) mengaku selama 15 tahun membuka usaha perbaikan kapal. Namun dia hanya mampu menangani kerusakan ringan saja lantaran peralatan yang dimilikinya masih seadanya.
Dia mengaku senang atas bantuan alat-alat yang dapat membantu menangani kerusakan berat kapal para nelayan. "Alhamdulillah terima kasih sudah dapat bantuan ini. Insyaallah ke depan bisa memperbaiki kerusakan berat dan bermanfaat buat para nelayan," kata Sony.
Camang Surahman (68), nelayan asal Desa Sindangkerta yang telah melaut sejak 1975 ini merasa senang atas bantuan ini. "Dulu (kalau mau perbaiki kapal) kadang ke Pangandaran atau Cilacap. Dari sini 2 jam ke Pangandaran, kalau ke Cilacap 5 jam," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya pada 2022, produksi perikanan tangkap laut di daerah tersebut mencapai 841,20 ton. Namun mereka mengeluhkan tidak adanya bengkel perbaikan mesin kapal.
Akibatnya mereka harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaiki kapal. Mereka harus ke Pangandaran dengan jarak 80 km atau ke Cilacap sejauh 100 km.
"Kemarin-kemarin nelayan di sini kalau memperbaiki mesin laut jauh jadi biayanya bertambah banyak. Belum ongkos perbaikan mesinnya, belum ongkos ke sananya," kata Ketua Nelayan Balad Ganjar Jabar, Gunawan, Minggu (19/3/2023).
Melihat kondisi sulit itulah, Nelayan Balad Ganjar Jabar berinisiatif menggandeng bengkel milik Sony di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah dengan memberikan bantuan peralatan perbaikan kapal seperti mesin pres, mesin las, dan lain-lain. Dalam kesempatan itu pihaknya membuka kesempatan perbaikan mesin kapal secara gratis untuk 10 kapal nelayan.
"Jadi manakala ada bantuan alat perbengkelan seperti ini sangat membantu sekali buat masyarakat di sini. Minimalnya menghemat pengeluaran saat memperbaiki peralatan mesin perahu," lanjutnya.
Pria yang kerap disapa Ugun ini berharap, bengkel Sony juga bisa menyerap anggota kelompok nelayan setempat sebagai montir. "Nanti yang menggunakan atau memanfaatkan alat ini bukan hanya nelayan sini saja, dari Garut, dari Pamengpeuk," imbuhnya.
Pemilik bengkel, Sony Al Majid (40) mengaku selama 15 tahun membuka usaha perbaikan kapal. Namun dia hanya mampu menangani kerusakan ringan saja lantaran peralatan yang dimilikinya masih seadanya.
Dia mengaku senang atas bantuan alat-alat yang dapat membantu menangani kerusakan berat kapal para nelayan. "Alhamdulillah terima kasih sudah dapat bantuan ini. Insyaallah ke depan bisa memperbaiki kerusakan berat dan bermanfaat buat para nelayan," kata Sony.
Camang Surahman (68), nelayan asal Desa Sindangkerta yang telah melaut sejak 1975 ini merasa senang atas bantuan ini. "Dulu (kalau mau perbaiki kapal) kadang ke Pangandaran atau Cilacap. Dari sini 2 jam ke Pangandaran, kalau ke Cilacap 5 jam," ujarnya.
(poe)
tulis komentar anda