25 Karang Taruna Probolinggo, Lumajang dan Pasuruan Belajar Pengelolaan UMKM di Madiun
Rabu, 08 Maret 2023 - 06:53 WIB
PROBOLINGGO - Sebanyak 25 karang taruna (kartar) dari Probolinggo, Lumajang dan Pasuruan studi banding pengelolaan UMKM dan pariwisata desa ke Madiun dan Magetan, tepatnya di Baleasri.
Menurut Koordinator Kartar di Probolinggo, Dwi Haryantoro studi banding ini seiring berkembangnya UMKM yang dikelola karang taruna di Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.
Dwi mencontohkan, di sejumlah kartar seperti Brumbungan Lor mulai intensif ternak lele, kemudian di kelurahan Pilang dengan kopi mangrove dan wisata pantai.
"Daerah lain seperti di Pasuruan dan Lumajang UMKM dan wisata desanya juga terus berkembang. Karena itu kami kolaborasi dari berbagai karta untuk belajar bagaimana mengelola UMKM dan wisata desa di Madiun dan Magetan," kata Dwi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Bongkar Penyelundupan TKI Ilegal, Polda Jatim Tangkap 3 Tersangka
Karta Baleasri Magetan yang menjadi salah satu tujuan studi banding ini memiliki banyak unit usaha. Di antaranya kerajinan bambu, sentra peternakan kelinci, cacing yang sudah banyak dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan, hingga Papua.
"Kami belajar bagaimana produksi, kemudian alur pengiriman barang, termasuk marketing dan promosi. Kemudian bagaimana pelibatan warga sekitar karta. Mereka juga punya studio podcast untuk warga desa," imbuh pria yang biasa disapa cak Wari ini.
Harapannya dengan kegiatan ini kartar Heppiii Community di Probolinggo, Lumajang, dan Pasuruan bisa menerapkan ilmu yang didapat selama dua hari di Madiun dan Magetan.
Pihaknya juga saling berbagi informasi mengenai berbagai kegiatan yang sudah dilakukan oleh karta-karta di tiga daerah tapal kuda itu.
Usai studi banding ini pihaknya juga rutin melakukan pemantauan dan perkembangan pengelolaan UMKM dan wisata desa.
Kolaborasi antar daerah yang tergabung dalam Heppiii Community ini akan terus berkesinambungan, agar tujuan karta yang mandiri dan bisa memberikan manfaat untuk warga desa bisa terealisasi.
"Kemarin dari Probolinggo ada 11 karta, kemudian Pasuruan ada tujuh karta, Lumajang ada tujuh karta. Tiap karta diwakili masing-masing sampai enam orang yang belajar. Harapannya ilmu yang sudah didapat juga bisa ditularkan ke warga desa lainnya," ungkapnya.
Menurut Koordinator Kartar di Probolinggo, Dwi Haryantoro studi banding ini seiring berkembangnya UMKM yang dikelola karang taruna di Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.
Dwi mencontohkan, di sejumlah kartar seperti Brumbungan Lor mulai intensif ternak lele, kemudian di kelurahan Pilang dengan kopi mangrove dan wisata pantai.
"Daerah lain seperti di Pasuruan dan Lumajang UMKM dan wisata desanya juga terus berkembang. Karena itu kami kolaborasi dari berbagai karta untuk belajar bagaimana mengelola UMKM dan wisata desa di Madiun dan Magetan," kata Dwi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Bongkar Penyelundupan TKI Ilegal, Polda Jatim Tangkap 3 Tersangka
Karta Baleasri Magetan yang menjadi salah satu tujuan studi banding ini memiliki banyak unit usaha. Di antaranya kerajinan bambu, sentra peternakan kelinci, cacing yang sudah banyak dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan, hingga Papua.
"Kami belajar bagaimana produksi, kemudian alur pengiriman barang, termasuk marketing dan promosi. Kemudian bagaimana pelibatan warga sekitar karta. Mereka juga punya studio podcast untuk warga desa," imbuh pria yang biasa disapa cak Wari ini.
Harapannya dengan kegiatan ini kartar Heppiii Community di Probolinggo, Lumajang, dan Pasuruan bisa menerapkan ilmu yang didapat selama dua hari di Madiun dan Magetan.
Pihaknya juga saling berbagi informasi mengenai berbagai kegiatan yang sudah dilakukan oleh karta-karta di tiga daerah tapal kuda itu.
Usai studi banding ini pihaknya juga rutin melakukan pemantauan dan perkembangan pengelolaan UMKM dan wisata desa.
Kolaborasi antar daerah yang tergabung dalam Heppiii Community ini akan terus berkesinambungan, agar tujuan karta yang mandiri dan bisa memberikan manfaat untuk warga desa bisa terealisasi.
"Kemarin dari Probolinggo ada 11 karta, kemudian Pasuruan ada tujuh karta, Lumajang ada tujuh karta. Tiap karta diwakili masing-masing sampai enam orang yang belajar. Harapannya ilmu yang sudah didapat juga bisa ditularkan ke warga desa lainnya," ungkapnya.
(msd)
tulis komentar anda