Arema FC Pertimbangkan Bubar Demi Jaga Kondusivitas Malang Pascademo Ricuh
Senin, 30 Januari 2023 - 08:20 WIB
MALANG - Manajemen Arema FC mempertimbangkan bubar pascademo ricuh Arek Malang di depan kantor tim Singo Edan . Pertimbangannya karena kondisi di arus bawah kian tak kondusif.
Sikap ini ditegaskan oleh Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto menyikapi kondisi di Malang saat ini. Apalagi segala jalan telah ditempuh dan dihadapi Arema FC pascainsiden Kanjuruhan yang memakan 135 nyawa.
“Pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan upaya, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata, serta menjaga eksistensi klub, agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan," kata Tatang, Senin, (30/1/2023).
Pihaknya memahami suasana duka berkepanjangan di Malang pascatragedi Kanjuruhan. Namun pihaknya akan terus berusaha menormalkan kondisi yang saat ini tak normal.
"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” ungkapnya.
Alternatif pembubaran Arema FC digaungkan Tatang mempertimbangkan kondusivitas Malang dan anggapan manajemen belum memenuhi keinginan banyak pihak, termasuk Aremania dan masyarakat sendiri
“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya," tuturnya.
"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” imbuhnya.
Baca: Demonstrasi Ricuh di Kantor Arema FC, Polresta Malang Amankan 107 Orang.
Menurutnya, kerugian yang dialami pada pengerusakan kantor Arema FC Minggu kemarin diakui tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022).
Sikap ini ditegaskan oleh Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto menyikapi kondisi di Malang saat ini. Apalagi segala jalan telah ditempuh dan dihadapi Arema FC pascainsiden Kanjuruhan yang memakan 135 nyawa.
“Pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan upaya, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata, serta menjaga eksistensi klub, agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan," kata Tatang, Senin, (30/1/2023).
Pihaknya memahami suasana duka berkepanjangan di Malang pascatragedi Kanjuruhan. Namun pihaknya akan terus berusaha menormalkan kondisi yang saat ini tak normal.
"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” ungkapnya.
Alternatif pembubaran Arema FC digaungkan Tatang mempertimbangkan kondusivitas Malang dan anggapan manajemen belum memenuhi keinginan banyak pihak, termasuk Aremania dan masyarakat sendiri
“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya," tuturnya.
"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” imbuhnya.
Baca: Demonstrasi Ricuh di Kantor Arema FC, Polresta Malang Amankan 107 Orang.
Menurutnya, kerugian yang dialami pada pengerusakan kantor Arema FC Minggu kemarin diakui tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022).
(nag)
tulis komentar anda