Kesamaan Persepsi Penting dalam Pengawasan Tahapan Pilkada 2020
Selasa, 14 Juli 2020 - 14:58 WIB
MAKASSAR - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulsel , Laode Arumahi mengatakan penyelenggara, peserta dan pemilih adalah tiga unsur utama dalam pelaksanaan pilkada . Dari ketiga unsur itu, pemilih adalah yang paling menentukan siapa yang kelak akan memegang kekuasaan pemerintahan.
Karena itu, Laode menyebut tahapan pemutakhiran data pemilih jangan dianggap bukan tahapan yang penting. Sebab dalam tahapan ini pengawas bertugas memastikan bahwa yang berhak memilih adalah yang benar-benar bersyarat.
Saat melaksanakan pengawasan nantinya, papar dia, akan banyak variabel yang ditemui oleh petugas di lapangan. "Semua haruslah diperhatikan dalam proses verifikasi faktual. Faktual artinya fakta. Tidak hanya sekedar melihat data-data, namun difaktualkan," tuturnya.
"Satu hal yang dapat diadaptasi dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara ialah wajib mengikuti protokol kesehatan, pencegahan dan pengendalian COVID-19," tegasnya.
"APD yang telah dibagikan, tolong dipakai. Jangan sampai ada kesan pengawas tapi tidak menerapkan protokol kesehatan. Buktikan dan beri contoh bahwa kita bahwa kita mengedepankan hal itu," tambah dia.
Di akhir, pria yang kembali diberikan kepercayaan memimpin Bawaslu Sulsel pada 2018 lalu itu menyampaikan agar tetap menjaga integritas. Jangan sampai ada dari jajaran pengawas yang terlibat dalam hal sogok-menyogok. Saat pelantikan pun jajaran Panwas terlebih dahulu disumpah, bahkan soal integritas juga tercantum dalam pakta integritas.
Karena itu, Laode menyebut tahapan pemutakhiran data pemilih jangan dianggap bukan tahapan yang penting. Sebab dalam tahapan ini pengawas bertugas memastikan bahwa yang berhak memilih adalah yang benar-benar bersyarat.
Saat melaksanakan pengawasan nantinya, papar dia, akan banyak variabel yang ditemui oleh petugas di lapangan. "Semua haruslah diperhatikan dalam proses verifikasi faktual. Faktual artinya fakta. Tidak hanya sekedar melihat data-data, namun difaktualkan," tuturnya.
"Satu hal yang dapat diadaptasi dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara ialah wajib mengikuti protokol kesehatan, pencegahan dan pengendalian COVID-19," tegasnya.
"APD yang telah dibagikan, tolong dipakai. Jangan sampai ada kesan pengawas tapi tidak menerapkan protokol kesehatan. Buktikan dan beri contoh bahwa kita bahwa kita mengedepankan hal itu," tambah dia.
Di akhir, pria yang kembali diberikan kepercayaan memimpin Bawaslu Sulsel pada 2018 lalu itu menyampaikan agar tetap menjaga integritas. Jangan sampai ada dari jajaran pengawas yang terlibat dalam hal sogok-menyogok. Saat pelantikan pun jajaran Panwas terlebih dahulu disumpah, bahkan soal integritas juga tercantum dalam pakta integritas.
(tri)
tulis komentar anda