Sejumlah Tokoh Minta Masyarakat Tetap Jaga Situasi yang Makin Kondusif di Morut
Senin, 23 Januari 2023 - 20:41 WIB
MOROWALI UTARA - Pascabentrokan di PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) beberapa waktu lalu, situasi sudah makin kondusif. Para tenaga kerja lokal serta TKA bekerja seperti biasa dan operasional perusahaan berjalan normal, meski masih dijaga oleh aparat keamanan.
Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan ormas lainnya memberikan pernyataan terkait makin kondusifnya situasi di Morowali Utara (Morut) dan di PT. GNI.
Menurut mereka, jika situasi kondusif maka aktivitas investasi di wilayah Morut akan maju. Dengan demikian, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah Morut juga akan meningkat.
Terkait hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah (MUI Sulteng), Habib Ali bin Muhammad Aljufri berharap agar semua pihak dapat menahan diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Karena bagaimanapun kegiatan investasi itu ada manfaatnya untuk masyarakat. Masalah ini harus bisa diselesaikan dan dimediasi secara cepat karena kerugian yang ditimbulkan bukan hanya dialami oleh PT GNI, tetapi juga pihak lain,” ujarnya.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Morowali Utara, ustadz Faisal Dg. Siame, memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat dan pekerja PT. GNI untuk membantu dalam menciptakan situasi yang kondusif.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Morowali Utara untuk tetap beraktivitas sebagaimana biasa khususnya kepada seluruh karyawan, pekerja yang berada di lingkup perusahaan PT. GNI,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua PCNU Tolitoli, Jabir Rabbile, yaitu untuk menghindari terjadi insiden lagi perlu ada pertemuan TKA dan TKI sebulan atau tiga bulan sekali. Hal ini penting agar tidak terjadi gap antar TKA dan TKI. Selain itu, dapat memunculkan interaksi dan keharmonisan antar kedua pihak.
“Kehadiran perusahaan asing dinegara kita merupakan keharusan agar dapat menyerap tenaga kerja dan menurunkan tingkat pengangguran di daerah, kemudian meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,” ucap Jabir Rabbile.
Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan ormas lainnya memberikan pernyataan terkait makin kondusifnya situasi di Morowali Utara (Morut) dan di PT. GNI.
Menurut mereka, jika situasi kondusif maka aktivitas investasi di wilayah Morut akan maju. Dengan demikian, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah Morut juga akan meningkat.
Terkait hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah (MUI Sulteng), Habib Ali bin Muhammad Aljufri berharap agar semua pihak dapat menahan diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Karena bagaimanapun kegiatan investasi itu ada manfaatnya untuk masyarakat. Masalah ini harus bisa diselesaikan dan dimediasi secara cepat karena kerugian yang ditimbulkan bukan hanya dialami oleh PT GNI, tetapi juga pihak lain,” ujarnya.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Morowali Utara, ustadz Faisal Dg. Siame, memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat dan pekerja PT. GNI untuk membantu dalam menciptakan situasi yang kondusif.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Morowali Utara untuk tetap beraktivitas sebagaimana biasa khususnya kepada seluruh karyawan, pekerja yang berada di lingkup perusahaan PT. GNI,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua PCNU Tolitoli, Jabir Rabbile, yaitu untuk menghindari terjadi insiden lagi perlu ada pertemuan TKA dan TKI sebulan atau tiga bulan sekali. Hal ini penting agar tidak terjadi gap antar TKA dan TKI. Selain itu, dapat memunculkan interaksi dan keharmonisan antar kedua pihak.
“Kehadiran perusahaan asing dinegara kita merupakan keharusan agar dapat menyerap tenaga kerja dan menurunkan tingkat pengangguran di daerah, kemudian meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,” ucap Jabir Rabbile.
tulis komentar anda