Baru Masuk 40 Besar Sudah Kebanjiran Jobs

Senin, 11 Mei 2015 - 10:26 WIB
Baru Masuk 40 Besar...
Baru Masuk 40 Besar Sudah Kebanjiran Jobs
A A A
Tidak ada yang berubah dari dara kelahiran Kendal, 13 November 1995 sejak namanya tercatat sebagai kontestan di ajang pencarian bakat Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang diselenggarakan MNCTV.

Fani, begitu pemilik nama lengkap Fani Dewinta Putri akrab disapa, tetap murah senyum dan komunikatif kepada semua orang. Bahkan, saat Fani berkesempatan menghibur di panggung dangdut di salah satu acara kunjungan Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR ke Kendal beberapa waktu lalu, dia masih sempat membubuhkan tanda tangan di buku milik anak-anak yang mendatanginya.

Hampir 50 anak-anak yang berseragam SD itu terus menyerbu gadis cantik asal Desa Sendang Dawuhan, Kecamatan Rowosari ini. Bukan hanya memberikan tanda tangan, Fani juga bersedia dimintai foto bersama. Dia tidak tampak keberatan, meskipun permintaan itu datang dari anak-anak dengan jumlah yang banyak. Fani tetap murah senyum. “Sejak ikut KDI, masyarakat memang lebih mengenal saya. Tapi hal itu tidak membuat saya berubah menjadi sombong, saya masih tetap sama,” ujar Fani, kemarin.

Diakuinya, ajang pencarian bakat KDI memang memiliki kualitas baik dengan persaingan antarkontentas sangat ketat. Karena itu, tiap kontestan dituntut mampu menunjukkan talenta yang luar biasa, terutama di dunia dangdut. Selain itu, KDI masih populer ketimbang kontes dangdut lain. Meskipun hanya mampu menjadi 40 besar KDI, nama Fani cukup melambung di wilayah Pantura Kendal dan sekitarnya. Sejak namanya menyandang KDI, dia dibanjiri permintaan manggung.

“Meskipun tidak lama di KDI, saya sudah banyak mendapat pelajaran tentang dangdut, menyanyi, dan koreografi. Selain itu, banyak tawaran manggung setelah itu,” kata mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Walisongo Semarang ini. Fani mengaku genre menyanyinya adalah pop sehingga saat bersaing di panggung KDI berusaha keras menguasai cengkok dangdut.

“Sebelum manggung di KDI, tiap kontestan dibimbing selama tiga hari. Untuk vokal ada Bunda Anita dan Nadia, sedangkan koreografi ada Mas Adi. Sampai sekarang saya tidak berhenti untuk belajar menyanyi,” ungkapnya Lisa Natasya, siswa SD Kaliyoso, Kecamatan Kangkung, mengatakan sangat menggemari Fani.

“Suaranya bagus dan orangnya baik hati. Saya banyak memasang foto Mbak Fani di kamar. Saya ingin menjadi hebat seperti dia,” katanya sembari menyodorkan buku untuk ditandatangani idolanya itu.

Wikha Setiawan
Kendal
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6077 seconds (0.1#10.140)