Harga Melonjak, Bibit Bawang Merah Langka
A
A
A
BREBES - Kelangkaan bibit menerpa para petani bawang merah di Kabupaten Brebes akibat harga bawang merah yang melonjak.
Harga bawang merah yang masih tinggi dimanfaatkan para petani untuk menjual seluruh hasil panennya sehingga terjadi kelangkaan bibit untuk masa tanam bulan ini. “Sekarang sedang terjadi kelangkaan bibit karena waktu panen Maret lalu banyak petani menjual seluruh hasil karena tergiur harganya yang naik,” kata Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia Juwari kemarin.
Harga bawang merah saat ini kembali melambung menjadi Rp17.000 per kilogram di tingkat petani setelah sempat anjlok Rp10.000 pada April lalu. Sementara di tingkat pasaran harganya mencapai Rp20.000 per kilogram. Kenaikan ini dipicu banyaknya petani yang gagal panen karena curah hujan yang tinggi. Menurut Juwari, selain berdampak terhadap kesulitan bibit, langkah petani menjual seluruh hasil panennya karena memanfaatkan harga tinggi juga bisa berbalik merugikan petani.
Karena harga bawang merah diperkirakan akan kembali anjlok pada musim panen Juli-Agustus mendatang. “Pada musim tanam seperti sekarang petani membeli bibit mahal dan susah. Sementara Juli-Agustus nanti panen raya sehingga harganya bisa anjlok. Jadi, semestinya petani menyisihkan 25% hasil panennya,” ujar Juwari
Seorang petani bawang merah di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Zakaria, 27, membenarkan kelangkaan bibit bawang yang terjadi saat ini. Selain langka, harganya juga melambung. Harga benih bawang merah dari petani saat ini mencapai Rp30.000 per kilogram. Jika benih bersertifikat harganya berkisar Rp35.000-Rp40.000 per kilogram. “Biasanya harga benih dari petani hanya Rp12.000 per kilogram,” ujarnya kemarin.
Farid firdaus
Harga bawang merah yang masih tinggi dimanfaatkan para petani untuk menjual seluruh hasil panennya sehingga terjadi kelangkaan bibit untuk masa tanam bulan ini. “Sekarang sedang terjadi kelangkaan bibit karena waktu panen Maret lalu banyak petani menjual seluruh hasil karena tergiur harganya yang naik,” kata Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia Juwari kemarin.
Harga bawang merah saat ini kembali melambung menjadi Rp17.000 per kilogram di tingkat petani setelah sempat anjlok Rp10.000 pada April lalu. Sementara di tingkat pasaran harganya mencapai Rp20.000 per kilogram. Kenaikan ini dipicu banyaknya petani yang gagal panen karena curah hujan yang tinggi. Menurut Juwari, selain berdampak terhadap kesulitan bibit, langkah petani menjual seluruh hasil panennya karena memanfaatkan harga tinggi juga bisa berbalik merugikan petani.
Karena harga bawang merah diperkirakan akan kembali anjlok pada musim panen Juli-Agustus mendatang. “Pada musim tanam seperti sekarang petani membeli bibit mahal dan susah. Sementara Juli-Agustus nanti panen raya sehingga harganya bisa anjlok. Jadi, semestinya petani menyisihkan 25% hasil panennya,” ujar Juwari
Seorang petani bawang merah di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Zakaria, 27, membenarkan kelangkaan bibit bawang yang terjadi saat ini. Selain langka, harganya juga melambung. Harga benih bawang merah dari petani saat ini mencapai Rp30.000 per kilogram. Jika benih bersertifikat harganya berkisar Rp35.000-Rp40.000 per kilogram. “Biasanya harga benih dari petani hanya Rp12.000 per kilogram,” ujarnya kemarin.
Farid firdaus
(ftr)