Takut Telat UN, Puluhan Siswa MTs Menginap di Pesantren
A
A
A
WATAMPONE - Puluhan siswa Madrasah Tsanawiyah Kaju di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, terpaksa menginap di pesanten lantaran takut terlambat tiba di sekolah untuk mengikuti ujian nasional (UN).
Puluhan siswa madrasah tersebut bermalam di Pondok Pesantren Modern Biru, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Mereka menempati salah satu ruangan asrama yang ada di pesantren tersebut, dengan tidur dan juga belajar di atas tempat tidur yang bersusun.
Walau ruangan yang ditempati terlihat sempit, mereka terlihat sangat senang. Karena, selain bercanda dan belajar bersama teman-temannya, mereka juga dibimbing oleh tiga orang gurunya.
Bahkan, di tempat ini, mereka betul-betul fokus pada pelajaran karena untuk makan selama empat hari berada di tempat tersebut sudah disediakan dan pihak sekolah.
Salah seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Kaju, Susan Ramadhani, mengaku sangat senang menginap di situ.
"Selain aman dan nyaman belajar, saya dan teman-teman juga sudah tidak khawatir telat masuk ujian," kata Susan, Selasa (5/5/2015).
Sementara itu, Kepala Madrasah Tsanawiyah Kaju Ismail Lagu mengaku terpaksa membawa 32 orang siswanya yang ikut UN untuk bermalam di Pesantren Modern Biru.
Jarak tempat tinggal siswa yang berasal dari Desa Kaju, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone dengan tempat mereka mengikuti UN sekitar 30 km. Ditambah lagi, jalanan di kampung mereka licin dan rusak.
"Saya khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan yang dapat membuat siswanya terlambat mengikuti ujian nasional."
Puluhan siswa madrasah tersebut bermalam di Pondok Pesantren Modern Biru, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Mereka menempati salah satu ruangan asrama yang ada di pesantren tersebut, dengan tidur dan juga belajar di atas tempat tidur yang bersusun.
Walau ruangan yang ditempati terlihat sempit, mereka terlihat sangat senang. Karena, selain bercanda dan belajar bersama teman-temannya, mereka juga dibimbing oleh tiga orang gurunya.
Bahkan, di tempat ini, mereka betul-betul fokus pada pelajaran karena untuk makan selama empat hari berada di tempat tersebut sudah disediakan dan pihak sekolah.
Salah seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Kaju, Susan Ramadhani, mengaku sangat senang menginap di situ.
"Selain aman dan nyaman belajar, saya dan teman-teman juga sudah tidak khawatir telat masuk ujian," kata Susan, Selasa (5/5/2015).
Sementara itu, Kepala Madrasah Tsanawiyah Kaju Ismail Lagu mengaku terpaksa membawa 32 orang siswanya yang ikut UN untuk bermalam di Pesantren Modern Biru.
Jarak tempat tinggal siswa yang berasal dari Desa Kaju, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone dengan tempat mereka mengikuti UN sekitar 30 km. Ditambah lagi, jalanan di kampung mereka licin dan rusak.
"Saya khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan yang dapat membuat siswanya terlambat mengikuti ujian nasional."
(zik)