Fosil Sebar Seribu Pohon di Lokasi Rawan Bencana
A
A
A
BANDUNG BARAT - Komunitas wartawan yang tergabung dalam Forum Studi Lingkar (Fosil) melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 pohon di wilayah rawan pergerakan tanah, di Kampung Lampegan dan Kampung Cikalong, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, kemarin.
Kegiatan ini dilakukan se cara simbolis oleh Bupati Ban dung Barat Abubakar, Wakil Bu pati Bandung Barat, Yayat T Soe mitra, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat, yang melakukan pe na nam an pohon di halaman Ge dung Setda Pemkab Bandung Ba rat. Ketua Panitia Kegiatan, Dicky Mawardi mengatakan, ge rakan penanaman pohon yang digagas ini merupakan wujud nyata kepedulian jurnalis terhadap ling kungan.
Di samping menulis berita, melakukan kritik, dan memotivasi masyarakat, jur nalis juga bisa berbuat sesuatu untuk lingkungannya. “Gerakan penanaman pohon memiliki berbagai keuntung an bagi masyarakat sekitar. Selain bisa mencegah terja dinya bencana alam, pohon pun memiliki siklus hidup yang pan jang sehingga bisa di wariskan kepada generasi men - datang,” terangnya.
Menurutnya, selain me miliki nilai ekonomis dengan berbagai jenis pohon yang ditanam. Di ha rapkan, penanaman po hon juga memiliki dampak bagi lingkungan seperti memi ni malisasi terjadinya bencana long sor yang kerap terjadi di wila yah Gunungmasigit. Serta ter sedianya udara segar karena pohon memiliki fun gsi me nyerap berbagai zat ber bahaya. “Terjaganya ke seimbangan alam akan menguntungkan ma nusia itu sendiri,” sambung nya.
Bupati Bandung Barat Abubakar mengungkapkan jika se cara umum kondisi geografi Ban dung Barat merupakan wilayah pegunungan dan per bukit an. Sehingga bencana alam, ter utama longsor menjadi ancaman bagi masyarakat. “Apabila lingkungan tidak ter pelihara dengan baik maka berbagai bencana akan selalu me ngancam,” tuturnya.
Dengan adanya aksi dari pa ra jurnalis yang peduli kepada lingkungan, kata dia, bisa me lecut elemen masyarakat lainnya, terutama SKPD untuk menggalakan reboisasi di la han-lahan kritis. Dengan be gitu, bencana alam yang rawan di Bandung Barat bisa di antisi pasi.
“Kepedulian akan lingkungan sangat langka dan mahal. Para aparatur pemerintahan mulai dari tingkat ka bupaten, kecamatan, desa hingga tokoh masyarakat untuk bisa berbuat, sehingga kondisi lingkungan yang baik tetap bisa terjaga,” tandasnya.
Raden bagja mulyana
Kegiatan ini dilakukan se cara simbolis oleh Bupati Ban dung Barat Abubakar, Wakil Bu pati Bandung Barat, Yayat T Soe mitra, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat, yang melakukan pe na nam an pohon di halaman Ge dung Setda Pemkab Bandung Ba rat. Ketua Panitia Kegiatan, Dicky Mawardi mengatakan, ge rakan penanaman pohon yang digagas ini merupakan wujud nyata kepedulian jurnalis terhadap ling kungan.
Di samping menulis berita, melakukan kritik, dan memotivasi masyarakat, jur nalis juga bisa berbuat sesuatu untuk lingkungannya. “Gerakan penanaman pohon memiliki berbagai keuntung an bagi masyarakat sekitar. Selain bisa mencegah terja dinya bencana alam, pohon pun memiliki siklus hidup yang pan jang sehingga bisa di wariskan kepada generasi men - datang,” terangnya.
Menurutnya, selain me miliki nilai ekonomis dengan berbagai jenis pohon yang ditanam. Di ha rapkan, penanaman po hon juga memiliki dampak bagi lingkungan seperti memi ni malisasi terjadinya bencana long sor yang kerap terjadi di wila yah Gunungmasigit. Serta ter sedianya udara segar karena pohon memiliki fun gsi me nyerap berbagai zat ber bahaya. “Terjaganya ke seimbangan alam akan menguntungkan ma nusia itu sendiri,” sambung nya.
Bupati Bandung Barat Abubakar mengungkapkan jika se cara umum kondisi geografi Ban dung Barat merupakan wilayah pegunungan dan per bukit an. Sehingga bencana alam, ter utama longsor menjadi ancaman bagi masyarakat. “Apabila lingkungan tidak ter pelihara dengan baik maka berbagai bencana akan selalu me ngancam,” tuturnya.
Dengan adanya aksi dari pa ra jurnalis yang peduli kepada lingkungan, kata dia, bisa me lecut elemen masyarakat lainnya, terutama SKPD untuk menggalakan reboisasi di la han-lahan kritis. Dengan be gitu, bencana alam yang rawan di Bandung Barat bisa di antisi pasi.
“Kepedulian akan lingkungan sangat langka dan mahal. Para aparatur pemerintahan mulai dari tingkat ka bupaten, kecamatan, desa hingga tokoh masyarakat untuk bisa berbuat, sehingga kondisi lingkungan yang baik tetap bisa terjaga,” tandasnya.
Raden bagja mulyana
(ftr)