Jangan Percaya Bocoran Soal UN

Senin, 04 Mei 2015 - 12:23 WIB
Jangan Percaya Bocoran Soal UN
Jangan Percaya Bocoran Soal UN
A A A
BANDUNG - Hari ini, sebanyak 790.138 siswa SMP/Mts/ SLB tingkat B diJawa Barat melaksanakan ujian nasional (UN). Jumlah siswa peserta UN itu berasal dari 8.603 SMP/sederajat diJabar.

Selama pelaksanaan UN yang berlangsung mulai Se nin(4/4) hingga Kamis(7/4) nanti, para siswa diimbau agar tidak mudah percaya dengan bocoran soal yang beredar. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat ditemui da lam acara peresmian Museum Pendidikan Nasional UPI mengatakan, jelang UN SMP kali ini pihaknya berharap agar pihak sekolah maupun siswa jangan mudah percaya dengan bocoran soal yang beredar seperti pada UN SMA/SMK sederajat beberapa waktu lalu.

“Saya yakin siswa-siswa kita cerdas dan pintar. Jangan mudah percaya dengan segala macam bocoran jawaban atau soal UN, karena hal itu belum tentu benar. Percaya diri saja, berusaha dan terus berdoa,” ujar Aher, sapaan akrab Gubernur. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana juga meminta agar seluruh kepala sekolah dan siswa tidak mudah percaya dengan bocoran kunci jawaban yang beredar.

Dia berharap, UN tingkat SMP sederajat kali ini tidak diwarnai dengan kebocoran soal seperti yang terjadi pada UN ting kat SMA/SMK. Dia “Kita sudah berupaya untuk mengantisipasinya. Makanya siswa jangan percaya kepada kebocoran soal dan kunci jawaban. Indikasi kebocoran soal SMA adalah untuk diAceh. Rugikan kalau soal itu dikerjakan sama kita. Makanya percaya saja pada kemampuan diri ,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Asep Hilman mengaku, persiapan UN tingkat SMP/Mts/ SLB tingkat B di Jawa Barat sudah 100%. Menurut dia, seluruh soal UN sudah berada dititik bongkar dan sub rayon masing-masing. Soal tersebutpun dijaga dengan standar operasional yang diberlakukan pemerintah pusat. “Sampai hari ini (4/5) semua persiapan sudah matang.

Soal sudah aman dan tinggal didistribusikan ketiap sekolah,” ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO, kemarin. Dia menyebutkan, tahun ini untuk sekolah yang melaksanakan UN berbasis CBT (Computer Base System) diikuti 3 sekolah yakni SMP Nurul Fikri di Kabupaten Bandung Barat, SMP Cahaya Bangsa Klasika diKota Baru Parahyangan, dan SMPN 1 Ci binong di Kabupaten Bogor.

Mengenai kesiapan sekolah yang melaksanakan UN baik UN Manual dan CBT, pihaknya su dah memantau langsung dan di nilai sudah siap. “Bahkan beberapa hari lalu, inspektorat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memantau sekolah yang melakukan UN CBT. Persia pannnya sudah fix,” ujarnya. Sementara itu, untuk di Kota Bandung, jumlah siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 40.892 orang.

Peserta terdiri da ri 37.206 siswa SMP, 3.686 sis wa SMTS, dan 888 siswa kesetaraan Paket B. Kepala Dinas Pendidikan Ko ta Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, UN SMP/MTs akan dilaksanakan serentak pada 4-7 Mei 2015. Mengenai persiapan soal, kebutuhan tersebut telah distribusi dan sudah berada di sub rayon masing-masing sejak Kamis(30/3) lalu.

“Awalnya memang direnanakan pada Jumat kemarin. Tapi untuk menghindari bentrok libur pada hari nasional, maka distribusi soal dilakukan pada Kamis,” katanya. Sementara itu, Polrestabes Bandung menurunkan 926 personel untuk mengawal jalannya UN tingkat SMP diKota Bandung. Pengawalan tersebut akan dilakukan mulai dari pendistribusian soal, pelaksanaan ujian, hingga sampai pengembalian soal.

“Sebanyak 926 personel kami siapkan mengawal pelaksanaan UN nanti, petugas akan kami sebar kesetiap sekolah,” kata Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Dhafi, kemarin. Menurut Dhafi, pengamanan soal UN sendiri telah dilakukan sejak Jumat(1/4) lalu. Dia mengungkapkan, sekitar de lapan petugas melakukan penjagaan di gudang penyimpanan naskah soal UN untuk tingkat SMP tersebut.

“Pada saat pelaksanaanya nanti, sistem pengamanannya akan dilakukan secara terbuka dan tertutup. Terbuka itu menggunakan pakaian dinas dan tertutup itu meng gunakan pakaian preman. Tapi pengamanan bukan mengawasi siswa disetiap kelas,” katanya. Disinggung terkait pen distribusian, lanjutnya, setiap mobil pengangkut naskah UN akan dikawal satu unit mobil patroli. Mulai dari pengiriman awal dari titik bongkar sampai pengembalian soal keintansi terkait.

“Petugas berpakaian preman kami dilapangan juga sudah kami perintahkan untuk mengawasi secara langsung jumlah soal yang diantar dan jumlah soal yang dikembalikan serta segel naskah itu sendiri untuk meng hindari kecurangan,” pungkasnya. Terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemen dikbud) Furqon mengatakan, ada 3.773.372 siswa SMP yang akan menjalani UN pada 4-7 Mei. Mereka berasal dari 50.515 SMP diseluruh Indonesia.

Furqon menyatakan, kesiapan naskah sudah 100% dimana semua naskah sudah sampai diseluruh rayon. “Hari ini siswa SMP UN serentak. Selama empat Hari mereka akan diuji untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematik, Bahasa Inggris dan IPA,” katanya dikantor Kemendikbud kemarin. Furqon menjelaskan, sama dengan UN SMA yang menerapkan Computer Based Test (CBT) juga ada 42 SMP dengan jumlah peserta sebanyak 9.352 siswa.

Dia menjelaskan, koordinasi de ngan PLN tetap dilakukan agar tidak ada pemadaman bergilir kala UN berlangsung. Namun sekolah juga diminta untuk menyediakan genset jika ada gangguan listrik. Sinkronisasi sistem CBT dengan sekolah juga diintensifkan sesuai evaluasi dari UN SMA yang kemarin mengalami kendala.

Berdasarkan data, SMP yang akan menggelar UN CBT diantaranya SMP Penabur Jakarta, SMP 1 Palembang, SMP Cahaya Bangsa Bandung, SMP Islam Nurul Fikri Bandung, SMP 1 Surakarta, SMP 4 Surakarta, SMP 1 Tegal, SMP 7 Tegal, SMP 1 Delanggu, SMP 1 Wonogiri, SMP 2 Wonogiri, SMP 1 gresik, SMP Muhammadiyah 12 Gresik, SMP 1 Lamongan, SMP 1 Mejayan,

SMP 1 Geger, SMP 1 Singosari, SMP 2 Pandaan, SMP 1 Lumajang, SMP 2 Padang, SMP 2 Dumai, SMP 2 Palembang, SMP 1 Bandar Lampung, SMP 2 Bandar Lampung, SMP 1 Samarinda, SMP 2 Samarinda, SMP 1 Bontang, SMP Yayasan PupukKaltim Bontang, SMP 6 Makassar, SMP 12 Makassar, SMP 2 Parepare, SMP 1 Kendari, SMP 4 Tangerang Selatan, SMP 1 Tanjung Pinang, SMP 1 Tarakan, SMP Sekolah Indonesia Singapura dan SMP Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Sementara itu, Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menjelaskan, pihaknya sudah membuat posko ujian nasional untuk memantau dan menerima pengaduan selama UN berlangsung. Menurut dia, komunikasi antar seluruh stakeholder harus terjalin selama ujian agar dapat mengevaluasi kelemahan UN sebagai perbaikan diujian berikutnya. “Kita koordinasi dengan Irjen Kemendikbud untuk menindaklanjuti pengaduan dan laporan yang ada,” ungkapnya.

Anne rufaidah/ neneng zubaidah/agie permadi/ricky susan/ usep husaeni/ nila kusuma
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6299 seconds (0.1#10.140)