Orang Eropa Lebih Suka yang Murni
A
A
A
MELIHAT tingkat kunjunagn, ada yang unik di Kopi Luwak Cikole. Di sana, jumlah kunjungan ternyata didominasi h pencinta kopi dari luar negeri, alias wisawatan mancanegara.
Bahkan tidak tanggungtanggung, mereka yang datang ke sana, mayoritas secara rombongan. Dalam satu kelompok wisman bisa mencapai lima mobil. Bahkan jika sedang ramai, dalam satu hari rombongan wisman itu bisa mencapai angka 40 orang. Wisman yang datang ke sana pun cukup beragam, yakni dari sejumlah negara di Asia, seperti Malaysia, Arab, Korea Selatan. Ada juga dari Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Belanda.
Nah, orang dari benua berbeda itu ternyata punya cerita berbeda pula ketika datang ke Cikole. Orang Asia cara menikmati kopinya sama dengan di Tanah Air. Mereka selalu memberi campuran kopi luwak dengan gula dan atau krim. Berbeda dengan orang Eropa. “Wisman dari Eropa itu, kalau pesan kopi yakopi murni, nggak pakegula dan atau krim. Bener-bener kopi. Bahkan, ampasnya pun mereka tidak tersisa. Berbeda dengan orang Asia,” kata Dwi.
Tidak hanya dalam hal cara menikmati kopi, perbedaan mencolok lain terlihat saat mereka dibawa ke penangkaran musang. Dibandingkan tamu dari Eropa, orang-orang dari Asia cenderung pendiam, tidak banyak pertanyaan. Sementara orang-orang Eropa begitu mendetail dalam bertanya. Dari sekian banyak wisman yang datang dengan rombongan, ternyata beberapa kali terdapat pengunjung yang datang hanya seorang diri. Orang tersebut mengaku sengaja datang dari Malaysia hanya untuk mencoba kopi luwak di Cikole.
“Ada pencinta kopi dari Malaysia yang mengaku datang ke sini hanya untuk membuktikan omongan dari temannya yang kebetulan pernah ke sini. Dia datang sendirian ke sini,” jelas Dwi.
Inin nastain
Bahkan tidak tanggungtanggung, mereka yang datang ke sana, mayoritas secara rombongan. Dalam satu kelompok wisman bisa mencapai lima mobil. Bahkan jika sedang ramai, dalam satu hari rombongan wisman itu bisa mencapai angka 40 orang. Wisman yang datang ke sana pun cukup beragam, yakni dari sejumlah negara di Asia, seperti Malaysia, Arab, Korea Selatan. Ada juga dari Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Belanda.
Nah, orang dari benua berbeda itu ternyata punya cerita berbeda pula ketika datang ke Cikole. Orang Asia cara menikmati kopinya sama dengan di Tanah Air. Mereka selalu memberi campuran kopi luwak dengan gula dan atau krim. Berbeda dengan orang Eropa. “Wisman dari Eropa itu, kalau pesan kopi yakopi murni, nggak pakegula dan atau krim. Bener-bener kopi. Bahkan, ampasnya pun mereka tidak tersisa. Berbeda dengan orang Asia,” kata Dwi.
Tidak hanya dalam hal cara menikmati kopi, perbedaan mencolok lain terlihat saat mereka dibawa ke penangkaran musang. Dibandingkan tamu dari Eropa, orang-orang dari Asia cenderung pendiam, tidak banyak pertanyaan. Sementara orang-orang Eropa begitu mendetail dalam bertanya. Dari sekian banyak wisman yang datang dengan rombongan, ternyata beberapa kali terdapat pengunjung yang datang hanya seorang diri. Orang tersebut mengaku sengaja datang dari Malaysia hanya untuk mencoba kopi luwak di Cikole.
“Ada pencinta kopi dari Malaysia yang mengaku datang ke sini hanya untuk membuktikan omongan dari temannya yang kebetulan pernah ke sini. Dia datang sendirian ke sini,” jelas Dwi.
Inin nastain
(ftr)