Banser Minta Kepastian Status Pahlawan Nasional Gus Dur
A
A
A
BLITAR - Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blitar meminta pemerintah segera memperjelas status almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional.
Banser berharap pemerintah tidak menggantung status yang saat ini telah tuntas di tingkat usulan.
"Kami berharap pemerintah segera menetapkan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional secara resmi," ujar Ketua Satuan Kordinator Cabang (Satkorcab) Banser NU Kabupaten Blitar Imron Rosyadi.
Gus Dur adalah bapak bangsa. Peletak dasar nilai pluralisme beragama di Indonesia. Di era pemerintahan cucu pendiri ormas NU Hadratus Syech KH Hasyim Asy’ari itu, kelompok minoritas di Indonesia bisa memperoleh hak keagamanya secara penuh.
Salah satunya diakuinya Hari Raya Imlek sekaligus ditetapkanya sebagai hari libur nasional.
Ketokohan Presiden Republik Indonesia ke -4 ini, kata Imron tidak diragukan lagi. Menurut dia Gus Dur bukan saja milik umat Islam, khususnya kaum nahdliyin. Gus Dur berada di hati semua umat tanpa memandang corak keyakinanya.
"Bagi kami kaum nahdliyin, Gus Dur juga layak disebut Pahlawan Bhineka Tunggal Ika," terangnya.
Pengusulan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional telah selesai di tingkat Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan patung Gus Dur masa kecil di Taman Amir Hamzah, Pengangsaan Jakarta Pusat mengatakan proses masih berlanjut ke dewan gelar yang dimulai Mei 2015 mendatang. Dewan gelar diketuai Menkopolhukam dengan sekretaris dari jajaran militer.
Selanjutnya bila memang ditetapkan sebagai pahlawan nasional penganugerahan gelar untuk Gus Dur masih akan diberikan menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015."Kita berharap segera ada kepastian dari pemerintah," tegas Imron yang juga Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Imron juga menegaskan bahwa desakan segera ditetapkanya Gus Dur sebagai pahlawan nasional bukan karena aji mumpung adanya Mensos Khofifah Indar Parawansa. Khofifah pernah menjabat menteri di era pemerintahan Gus Dur. Khofifah juga Ketua Muslimat badan otonom NU.
Banser berharap pemerintah tidak menggantung status yang saat ini telah tuntas di tingkat usulan.
"Kami berharap pemerintah segera menetapkan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional secara resmi," ujar Ketua Satuan Kordinator Cabang (Satkorcab) Banser NU Kabupaten Blitar Imron Rosyadi.
Gus Dur adalah bapak bangsa. Peletak dasar nilai pluralisme beragama di Indonesia. Di era pemerintahan cucu pendiri ormas NU Hadratus Syech KH Hasyim Asy’ari itu, kelompok minoritas di Indonesia bisa memperoleh hak keagamanya secara penuh.
Salah satunya diakuinya Hari Raya Imlek sekaligus ditetapkanya sebagai hari libur nasional.
Ketokohan Presiden Republik Indonesia ke -4 ini, kata Imron tidak diragukan lagi. Menurut dia Gus Dur bukan saja milik umat Islam, khususnya kaum nahdliyin. Gus Dur berada di hati semua umat tanpa memandang corak keyakinanya.
"Bagi kami kaum nahdliyin, Gus Dur juga layak disebut Pahlawan Bhineka Tunggal Ika," terangnya.
Pengusulan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional telah selesai di tingkat Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan patung Gus Dur masa kecil di Taman Amir Hamzah, Pengangsaan Jakarta Pusat mengatakan proses masih berlanjut ke dewan gelar yang dimulai Mei 2015 mendatang. Dewan gelar diketuai Menkopolhukam dengan sekretaris dari jajaran militer.
Selanjutnya bila memang ditetapkan sebagai pahlawan nasional penganugerahan gelar untuk Gus Dur masih akan diberikan menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015."Kita berharap segera ada kepastian dari pemerintah," tegas Imron yang juga Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Imron juga menegaskan bahwa desakan segera ditetapkanya Gus Dur sebagai pahlawan nasional bukan karena aji mumpung adanya Mensos Khofifah Indar Parawansa. Khofifah pernah menjabat menteri di era pemerintahan Gus Dur. Khofifah juga Ketua Muslimat badan otonom NU.
(nag)