AC Rusak, Lion Air Gagal Take Off
A
A
A
DELISERDANG - Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 303 kembali bermasalah di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA).
Setelah gagal take off karena terjadi kerusakan mesin di bagian ekor hingga menimbulkan suara berdentum, Jumat (24/4) lalu, giliran mesin pengatur udara (AC) yang rusak, kemarin. Pesawat tujuan Jakarta itu pun terpaksa meninggalkan runway dan balik ke tempat parkir. Namun, kejadian tersebut tidak membuat penumpang panik berebut keluar hingga tiga di antaranya terluka, seperti kejadian pekan lalu. Sebanyak 162 penumpang hanya mandi keringat karena kepanasan.
Berdasarkan informasi, pesawat JT 303 dijadwalkan berangkat pukul 11.50 WIB dari KNIA menuju Bandara Soekarno- Hatta (Soetta). Setelah semua penumpang masuk dan pintu ditutup, pesawat berjalan menuju runway untuk mengambil posisi take off, tapi pesawat tidak kunjung melaju. Selama itu pula AC tidak dinyalakan sehingga penumpang berkeringat. Setelah mengantre di runway, tiba-tiba pesawat berbalik arah kembali ke tempat parkir (push back) karena ada kerusakan di bagian mesin AC.
Penumpangnya pun dikembalikan ke anjungan KNIA, walaupun akhirnya diberangkatkan dengan pesawat JT 387 pada pukul 14.30 WIB. Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan di KNIA, M Nasir Usman, membenarkan bahwa Lion Air mengalami trouble di bagian AC. Namun, dia belum mengetahui pasti, apakah AC dihidupkan sejak diparkir dan tiba-tiba mesinnya mati atau AC memang tidak bisa dihidupkan. “Dua kemungkinan itu yang belum bisa dipastikan karena kami belum dapat laporan secara detail dari pihak maskapai,” katanya, kemarin.
Pesawat yang mengalami trouble mesin AC itu memang menggunakan nomor penerbangan JT 303, namun bukan pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan mesin bagian ekor pada pekan lalu. “Memang sama nomor penerbangannya karena menggunakan nomor pendaftaran itu. Pesawatnya ya enggak mungkin dapat beroperasi, belumlah,” tuturnya. Namun, insiden itu tak membuat penumpang panik dan mengalami luka-luka. Hanya berkeringat di dalam pesawat.
“Enggak ada apa-apa, sudah normal dan sudah berangkat semua penumpangnya,” ungkapnya. Soal pesawat Lion Air JT 303 yang mengalami dentuman mesin bagian belakang, tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah bekerja mengumpulkan data, kronologi, keterangan dari teknisi, pilot, kopilot, dan pramugari.
“Tim sudah turun mengumpulkan data dan foto-foto mesin bagian belakangnya. Blackbox sudah diamankan sebelumnya. Satu hari saja mereka bekerja mengumpulkan data dan fotonya,” ujarnya. Setelah mengumpulkan data dan foto, tim KNKT akan menganalisis di Jakarta hingga tiga hari. Data-data itu diteliti KNKT. Menurut Nasir, dari kasatmata akinya sudah diperbaiki. Meskitidakrusak, tapiagar normal dan bisa beroperasi lagi.
Airport Duty Manager KNIA, Jasirin menambahkan, menduga AC pesawat Boing 737 900 JT 303 itu mengalami trouble sesaat sebelum take off sehingga terpaksa push back ke landasan parkir. Istilahnya ada indikator yang jalan mesinnya, tapi yang lainnya belum berfungsi, maka ini sudah dicek teknisinya, apa penyebab sebenarnya,” katanya.
M andi yusri
Setelah gagal take off karena terjadi kerusakan mesin di bagian ekor hingga menimbulkan suara berdentum, Jumat (24/4) lalu, giliran mesin pengatur udara (AC) yang rusak, kemarin. Pesawat tujuan Jakarta itu pun terpaksa meninggalkan runway dan balik ke tempat parkir. Namun, kejadian tersebut tidak membuat penumpang panik berebut keluar hingga tiga di antaranya terluka, seperti kejadian pekan lalu. Sebanyak 162 penumpang hanya mandi keringat karena kepanasan.
Berdasarkan informasi, pesawat JT 303 dijadwalkan berangkat pukul 11.50 WIB dari KNIA menuju Bandara Soekarno- Hatta (Soetta). Setelah semua penumpang masuk dan pintu ditutup, pesawat berjalan menuju runway untuk mengambil posisi take off, tapi pesawat tidak kunjung melaju. Selama itu pula AC tidak dinyalakan sehingga penumpang berkeringat. Setelah mengantre di runway, tiba-tiba pesawat berbalik arah kembali ke tempat parkir (push back) karena ada kerusakan di bagian mesin AC.
Penumpangnya pun dikembalikan ke anjungan KNIA, walaupun akhirnya diberangkatkan dengan pesawat JT 387 pada pukul 14.30 WIB. Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan di KNIA, M Nasir Usman, membenarkan bahwa Lion Air mengalami trouble di bagian AC. Namun, dia belum mengetahui pasti, apakah AC dihidupkan sejak diparkir dan tiba-tiba mesinnya mati atau AC memang tidak bisa dihidupkan. “Dua kemungkinan itu yang belum bisa dipastikan karena kami belum dapat laporan secara detail dari pihak maskapai,” katanya, kemarin.
Pesawat yang mengalami trouble mesin AC itu memang menggunakan nomor penerbangan JT 303, namun bukan pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan mesin bagian ekor pada pekan lalu. “Memang sama nomor penerbangannya karena menggunakan nomor pendaftaran itu. Pesawatnya ya enggak mungkin dapat beroperasi, belumlah,” tuturnya. Namun, insiden itu tak membuat penumpang panik dan mengalami luka-luka. Hanya berkeringat di dalam pesawat.
“Enggak ada apa-apa, sudah normal dan sudah berangkat semua penumpangnya,” ungkapnya. Soal pesawat Lion Air JT 303 yang mengalami dentuman mesin bagian belakang, tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah bekerja mengumpulkan data, kronologi, keterangan dari teknisi, pilot, kopilot, dan pramugari.
“Tim sudah turun mengumpulkan data dan foto-foto mesin bagian belakangnya. Blackbox sudah diamankan sebelumnya. Satu hari saja mereka bekerja mengumpulkan data dan fotonya,” ujarnya. Setelah mengumpulkan data dan foto, tim KNKT akan menganalisis di Jakarta hingga tiga hari. Data-data itu diteliti KNKT. Menurut Nasir, dari kasatmata akinya sudah diperbaiki. Meskitidakrusak, tapiagar normal dan bisa beroperasi lagi.
Airport Duty Manager KNIA, Jasirin menambahkan, menduga AC pesawat Boing 737 900 JT 303 itu mengalami trouble sesaat sebelum take off sehingga terpaksa push back ke landasan parkir. Istilahnya ada indikator yang jalan mesinnya, tapi yang lainnya belum berfungsi, maka ini sudah dicek teknisinya, apa penyebab sebenarnya,” katanya.
M andi yusri
(ars)