Keluarga Brigadir Polisi Samsul Anwar Berharap Mukjizat
A
A
A
CIREBON - Brigadir Polisi Samsul Anwar, anggota Polsek Klangenan, Kabupaten Cirebon, ramai dibicarakan warga sebagai salah satu korban longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Namun, upaya pencarian para korban yang dilakukan sejak kejadian hingga dihentikan sore hari, belum mencatatkan namanya sebagai salah satu korban tewas dalam insiden tersebut.
Pihak keluarga pun mengharapkan mukjizat yang membuat Acil, panggilan akrab Samsul, tetap hidup.
Sejak tersiar kabar longsor di Gunung Kuda, pihak keluarga tak henti berdoa. Samsul sendiri tercatat sebagai warga RT 06/02, Desa Sindangjawa, Kecamatan Dukupuntang.
Sang istri, Evi Rosmalia, saat coba ditemui sejumlah media di rumah orang tuanya enggan bersua. Menurut sang ayah yang juga mertua Samsul, Dinul Kardinah (67) Evi shock akibat kabar tersebut.
“Kabar adanya longsor dengan korban warga Sindangjawa saya dengar dari kepala desa sekitar pukul 12.00 WIB. Tapi kami masih belum yakin karena sampai sekarang belum ada informasi resmi dari kepolisian,” ungkap Dinul ditemui di kediamannya yang masih satu desa dengan Samsul.
Namun dia mengakui, sang menantu keluar rumah sejak sekitar pukul 10.00 WIB dan hingga petang kemarin belum kembali.
Menurut dia, Samsul keluar untuk keperluan pekerjaan sebelum sempat menyervis sepeda motornya jenis matic Yamaha Mio J E 5268 XK warna merah hitam.
Menurut dia, Samsul yang seorang ayah dengan tiga anak ini, memang kerap dipercaya mengawasi pekerjaan di penambangan Gunung Kuda oleh pengusaha asal Bogor.
Karena itu, aktivitasnya di Gunung Kuda kemarin bukanlah yang pertama kali dilakukannya.
“Samsul termasuk orang yang rajin dan ulet bekerja. Dia jujur dan bertanggung jawab, menantu yang baik,” ungkap Dinul.
Saat mendengar kabar insiden itu sendiri, Evi, menurut Dinul, sempat mencoba menghubungi sang suami dari dua nomornya yang berbeda.
Namun, tak aktif, Dinul pun kemudian menyusul ke lokasi kejadian. Hanya, dia mengaku tak tahan sehingga kembali ke rumah.
Belakangan, pihak keluarga pun mengetahui sepeda motor milik Samsul ada di halaman parkir Polsek Dukupuntang setelah sebelumnya ditemukan di lokasi longsor. Meski begitu, pihak keluarga masih tak ingin mempercayai Samsul menjadi korban.
“Mudah-mudahan ada mukjizat, Samsul ternyata ada di mana gitu dan masih hidup. Kami pun akan menggelar doa bersama di sini,” timpal dia.
Samsul sendiri baru sekitar dua minggu bertugas di Polsek Klangenan. Dia sebelumnya bertugas di Polsek Dukupuntang dan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Sementara, itu, salah satu saksi di lokasi kejadian, Tohir mengaku, melihat Samsul di lokasi sebelum insiden terjadi.
“Pak Acil (panggilan Samsul) datang ke warung di sekitar lokasi dan memesan kopi. Tapi, belum sempat diminum dia pergi ke lokasi galian, katanya ingin lihat-lihat,” timpal dia.
Selang beberapa lama, terjadilah longsor. Sejak itu, Samsul pun tak dijumpainya lagi kembali ke warung atau dirinya melihat Samsul.
Namun, upaya pencarian para korban yang dilakukan sejak kejadian hingga dihentikan sore hari, belum mencatatkan namanya sebagai salah satu korban tewas dalam insiden tersebut.
Pihak keluarga pun mengharapkan mukjizat yang membuat Acil, panggilan akrab Samsul, tetap hidup.
Sejak tersiar kabar longsor di Gunung Kuda, pihak keluarga tak henti berdoa. Samsul sendiri tercatat sebagai warga RT 06/02, Desa Sindangjawa, Kecamatan Dukupuntang.
Sang istri, Evi Rosmalia, saat coba ditemui sejumlah media di rumah orang tuanya enggan bersua. Menurut sang ayah yang juga mertua Samsul, Dinul Kardinah (67) Evi shock akibat kabar tersebut.
“Kabar adanya longsor dengan korban warga Sindangjawa saya dengar dari kepala desa sekitar pukul 12.00 WIB. Tapi kami masih belum yakin karena sampai sekarang belum ada informasi resmi dari kepolisian,” ungkap Dinul ditemui di kediamannya yang masih satu desa dengan Samsul.
Namun dia mengakui, sang menantu keluar rumah sejak sekitar pukul 10.00 WIB dan hingga petang kemarin belum kembali.
Menurut dia, Samsul keluar untuk keperluan pekerjaan sebelum sempat menyervis sepeda motornya jenis matic Yamaha Mio J E 5268 XK warna merah hitam.
Menurut dia, Samsul yang seorang ayah dengan tiga anak ini, memang kerap dipercaya mengawasi pekerjaan di penambangan Gunung Kuda oleh pengusaha asal Bogor.
Karena itu, aktivitasnya di Gunung Kuda kemarin bukanlah yang pertama kali dilakukannya.
“Samsul termasuk orang yang rajin dan ulet bekerja. Dia jujur dan bertanggung jawab, menantu yang baik,” ungkap Dinul.
Saat mendengar kabar insiden itu sendiri, Evi, menurut Dinul, sempat mencoba menghubungi sang suami dari dua nomornya yang berbeda.
Namun, tak aktif, Dinul pun kemudian menyusul ke lokasi kejadian. Hanya, dia mengaku tak tahan sehingga kembali ke rumah.
Belakangan, pihak keluarga pun mengetahui sepeda motor milik Samsul ada di halaman parkir Polsek Dukupuntang setelah sebelumnya ditemukan di lokasi longsor. Meski begitu, pihak keluarga masih tak ingin mempercayai Samsul menjadi korban.
“Mudah-mudahan ada mukjizat, Samsul ternyata ada di mana gitu dan masih hidup. Kami pun akan menggelar doa bersama di sini,” timpal dia.
Samsul sendiri baru sekitar dua minggu bertugas di Polsek Klangenan. Dia sebelumnya bertugas di Polsek Dukupuntang dan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Sementara, itu, salah satu saksi di lokasi kejadian, Tohir mengaku, melihat Samsul di lokasi sebelum insiden terjadi.
“Pak Acil (panggilan Samsul) datang ke warung di sekitar lokasi dan memesan kopi. Tapi, belum sempat diminum dia pergi ke lokasi galian, katanya ingin lihat-lihat,” timpal dia.
Selang beberapa lama, terjadilah longsor. Sejak itu, Samsul pun tak dijumpainya lagi kembali ke warung atau dirinya melihat Samsul.
(sms)