25 Wali Kota Dunia Deklarasikan Smart City

BANDUNG - Hari pertama perhelatan Asia Africa Smart City Summit (AASCS 2015) digelar di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto Bandung kemarin.

Sejumlah poin penting dari hasil per temuan ini bakal disepakati dalam sebuah Deklarasi Ban dung. Acara AASCS secara resmi dibuka oleh tiga pimpinan daerah dari dua negara lintas benua sekaligus. Mereka di antaranya ada lah Gubernur Jabar Ah mad Heryawan, Wali Kota Ban dung Ridwan Kamil, dan per wakilan Afrika yaitu Wali Kota Victoria, Seychelles, Jac que line Mous tache-Belle.

Sebanyak 446 peserta, 25 wali kota dari dua benua dan partisipan yang datang dari 69 kota dari 36 ne gara di Asia Afrika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, dalam dek - la rasi tersebut akan muncul beberapa kesepakatan yang akan disepakati oleh peserta AASCS ini. Kesepakatan ini berisi sejum lah poin penting yang akan men jadi langkah ke depan terkait konsep smart city.

“Besok ada lah hari bersejarah untuk smart city. Poinnya akan di sepakati saat deklarasi,” ujar Ridwan ke pada wartawan. Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, isu yang saat ini terjadi di kota-kota besar di As ia Afrika adalah terkait deng - an populasi di mana lebih dari se tengah penduduk dunia ada di dua benua tersebut. Untuk itu, menurut dia, smart cityadalah hal yang sangat relevan untuk dilakukan bersama dalam me nyelesaikan berbagai masalah demi masa depan Asia Afrika.

Dia mengungkapkan, di hari per tama gelaran AASCS, perwa kilan dari Jepang mengusulkan untuk dibuatkan asosiasi smart city. Asosiasi ini yang nantinya menaungi negara-negara di Asia Afrika terkait penerapan konsep smart city. “Profesor dari Jepang mengusulkan agar dibuat asosiasi sma rt citydunia. Sehingga nanti ti dak berjalan sendiri- sendiri, karena diikat dalam asosiasi,” kata Emil.

Dia menyebutkan, di 1995 pa ra pemimpin Asia Afrika dulu telah membagikan visi yang sangat historis dan akan melanjutkan perjuangan itu dalam ben tuk Deklarasi Bandung. “Besok kami akan deklarasi untuk me nentukan apa yang akan kita lakukan, ini untuk grup kita,” katanya. Dia berharap, gelaran AAS - CS bukan sekedar ajang pertemuan semata. Tetapi ada tindak lan jut dalam bentuk konkret un tuk ke depannya terkait pemerapan konsep smart city.

Sementara itu, General Chairman AASCS 2015, Profesor Suhono Supangkat me nyata kan, akan membuat pe yelesaian masalah yang terjadi di kota-kota Asia Afrika dengan berkolaborasi dalam smart ci ty ini. Dia percaya bahwa deng - an solidaritas dalam bentuk Asia Afrika Smart City ini akan di peroleh banyak kesempatan dan keuntungan. Dia mengatakan, dalam Dek larasi Bandung nanti, setidak nya ada 10 poin bagaimana ber bagi untuk kota-kota di Asia Afri ka yang akan dideklarasikan.

“Sampai tadi malam, ada lima yang akan masih menjadi draf deklarasi yakni Smart City Mo del, Smart City Ramah Lingk ung an, Smart City Pelayanan Ke sehatan, Smart Payment dan Generasi Muda dalam kreativitas dan Entrepreneurship,” tandas nya. Sementara itu, Wali Kota Ban dung Ridwan Kamil ditantang Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mewujudkan smart city. Hal ini pun sekaligus pem buktian keahlian wali kota yang seorang arsitek dalam menata kotanya.

Aher sapaan akrab Gu bernur Jabar menyatakan, Pemprov Jabar bakal mendukung pe merintah Kota Bandung dalam membuat smart city ter kemu ka. “Dengan adanya se mangat baru Asia Afrika, dan wali kota yang punya besik penataan ko ta, tentunya ha rus mampu membuktikannya. Dia punya ke ahlian untuk menata per kota an dengan konsep smart city,” beber Aher. Aher pun menegaskan, pihak nya akan melakukan studi ban ding untuk men do rongnya Kota Bandung me njadi smart city terkemuka se-Asia Af rika.

“Kami akan cari di negara Asia Afri ka, smart city mana yang pa ling maju untuk terus di kem bang kan. Itu yang nanti akan di kem bangkan oleh Kota Ban dung,” te rang - nya.

Dian rosadi/ yugi prasetyo