Motif Pembunuhan Sepasang Calon Pengantin Diduga Sakit Hati

Senin, 20 April 2015 - 22:47 WIB
Motif Pembunuhan Sepasang...
Motif Pembunuhan Sepasang Calon Pengantin Diduga Sakit Hati
A A A
MEDAN - Pembunuhan yang menewaskan sepasang calon pengantin, Ojak Purba (33) dan Ospi Boru Simbolon (28) warga Dolok Sanggul, Sumut, diduga karena sakit hatinya si pelaku pembunuhan. (Baca juga : Sepasang Calon Pengantin Tewas Ditikam).

Kriminolog Nursariani Simatupang mengatakan, jika sebuah pembunuhan dilakukan dengan cara sadis atau tidak manusiawi serta tidak diikuti dengan tindakan pidana lainnya seperti, pencurian.

Maka, ada beberapa dugaan yang menjadi motif pembunuhan tersebut. (Baca juga : Marga Simbolon Desak Polisi Ungkap Kematian Sepasang Calon Pengantin)

Pertama kata Nursariani, pembunuhan itu bisa saja dilakukan karena ada unsur sakit hati. Menurutnya, sakit hati bukan saja dikarenakan ada kesalahan dalam berucap atau kesalahan sikap.

Namun, bisa saja orang lain sakit hati dikarenakan tidak bisa menerima menyatunya mereka (calon pengantin) menjadi sepasang suami isteri.

“Saat ini, ada saja individu yang merasa tidak bisa senang atau tidak bahagia ketika melihat orang lain senang atau bahagia. Dia merasa sakit hati walau tidak disakiti. Apalagi, orang itu sedang berbahagia,” katanya, Senin (20/4/2015).

Kedua lanjut Nursariani, bisa jadi korban yang menjadi sasaran sebenarnya bukanlah kedua calon pengantin tersebut, melainkan orang lain. Karena, menurut informasi di surat kabar, ada orang lain di dalam rumah itu.

“Bisa jadi, sebenarnya pelakunya mengincar korban yang lain. Tapi, karena kondisi rumah yang gelap atau tidak begitu paham atau belum mengenal bagaimana sasaran korbannya, si pelaku malah melakukannya kepada kedua calon pengantin itu,” timpalnya.

Yang ketiga, kata Nursariani, kemungkinan saja sebenarnya pelaku pembunuhan tidak hanya mengincar korban, tapi juga ingin membawa barang-barang yang ada di dalam rumah.

Namun, dimungkinkan karena pelaku mendengar orang terbatuk atau mendengar orang lain di rumah itu terbangun, si pelaku berhenti bertindak dan pergi dari rumah dalam kondisi tidak membawa barang-barang.

“Tapi, kalau polisi menduga pelakunya sepertinya sudah mengenal rumah itu. Saya berat sekali motifnya yang pertama tadi yakni, unsur sakit hati. Saya menduga, sebelum bertindak, pelakunya sudah mempelajari dimana posisi ruangan di rumah itu. Dimana calon pengantinnya tidur, sehingga pelaku bisa tidak salah kamar,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7493 seconds (0.1#10.140)