Trans Mebidang Bisa Beroperasi Mei
A
A
A
MEDAN - Program moda transportasi massal pertama di Sumut, Trans Mebidang (Medan-Binjai-Deliserdang), dipastikan segera terwujud. Saat ini bus pendukung sudah tersedia 24 unit, hanya tinggal membangun halte sebagai sarana menaikkan dan menurunkan penumpang.
Dengan demikian, PT DAMRI selaku operator optimistis bisa mulai mengoperasikan Trans Mebidang pada Mei mendatang. General Manager PT DAMRI Cabang Medan, Yul Maphilindo, mengatakan, saat sudah ada 24 bus Trans Mebidang setelah 14 unit bus tiba di Medan pada Kamis (16/4) lalu. Saat ini, ke-14 bus tersebut berada di Kantor PT DAMRI Cabang Medan, Jalan Raya, Tanjung Morawa, Medan.
“Bus yang pertama tiba dua unit, sekarang di Kantor Dishub Sumut. Lalu, pada April lalu bertambah lagi delapan unit bus. Kemarin, 14 unit bus sudah tiba lagi di Medan. Berarti semuanya ada 24 unit. Tinggal enam unit bus lagi yang katanya masih di perjalanan,” ujar Yul Maphilindo kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.
Ke-24 bus Trans Mebidang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang terdiri atas 40 seat (tempat duduk). Bus tersebut dilengkapi alat pendingin udara (air conditioner/ AC) dan pegangan gantungan bagi penumpang yang berdiri. Dengan demikian, bus ini diklaim jauh lebih nyaman dibanding bus angkutan umum yang ada saat ini.
“Memang nantinya kami harapkan tidak ada penumpang yang berdiri, tapi tetap disediakan pegangan gantungan. Sebab, ada penumpang yang mau berdiri. Selain itu, busnya juga dilengkapi informasi kedatangan. Jadi, begitu mau sampai di mana, penumpang akan tahu,” ucapnya.
Mengenai tarif bus Trans Mebidang, Yul mengatakan, kemungkinan tidak jauh berbeda dengan ongkos DAMRI yang selama ini melayani rute Medan- Binjai dan Medan-Lubukpakam. Dia memperkirakan ongkos yang dikenakan berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000. Begitu pun, pihaknya masih akan mendiskusikannya lagi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut.
“Kami maunya tidak terlalu mahal, kami akan tetap menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Paling penting, masyarakat mau beralih naik bus, sehingga diharapkan kemacetan di daerah kita bisa berkurang. Ini kan angkutan massal yang diprogramkan pemerintah, tentunya kami ingin memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat. Angkutan dengan ongkos yang terjangkau, tapi pelayanannya lebih baik,” ujarnya.
Yul berharap semua pihak mendukung pengoperasian Trans Mebidang, karena tujuannya membantu masyarakat mendapatkan transportasi yang nyaman. Terutama dukungan dari pemerintah kabupaten/ kota terkait dengan menyediakan sarana pendukung.
“Kami berharap begitu Trans Mebidang ini akan dioperasionalkan, sarana pendukungnya sudah disiapkan. Jadi, angkutan massal yang akan berjalan ini juga bisa melayani masyarakat dengan baik. Tidak ada yang kurang. Rencananya, kalau tidak ada halangan akan beroperasi paling cepat Mei, dan paling lama Juni nanti. Saat ini, kami masih mengurus surat-suratnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kadishub Kota Medan, Renward Parapat, menjamin sarana dan prasarana pendukung pengoperasian Trans Mebidang segera dibangun. Apalagi selama ini Medan sudah memiliki halte Trans Medan yang spesifikasinya hampir sama dengan halte Trans Mebidang. Jadi, tinggal memperbaiki sedikit karena kondisinya saat ini sudah mulai rusak akibat kurang terurus.
“Pastinya kami akan membangun halte untuk Trans Mebidang yang nantinya juga bisa digunakan untuk Trans Medan. Selama ini kenapa tidak kami bangun, karena kami khawatir akan dirusak orang yang tidak bertanggung jawab. Nanti, kalau busnya sudah datang, baru kami buat. Bahkan, haltenya akan kami modifikasi lagi dan mengganti kaca dengan material yang lain, supaya haltenya lebih awet,”ujarnya.
Menurut dia, program Trans Mebidang sejalan dengan program Trans Medan yang sudah lama dicanangkan Pemko Medan. Terlebih operator Trans Medan yang ditunjuk juga PT DAMRI. “Kami sudah mengajukan (pengadaan bus) kepada Pemprovsu, dan melalui Pemprovsu sudah diajukan ke Kemenhub. Pemerintah pusat akan mengadakan angkutan massal di kota- kota besar, salah satunya Medan. Jadi, Medan akan mendapat jatah 60 unit bus,” ucapnya.
Disinggung mengenai dampak kehadiran angkutan massal ini terhadap angkutan umum, Renward mengatakan, itu tergantung pengusaha angkutan bagaimana bisa bersaing secara sehat. “Masyarakat bisa memilih mau naik apa. Jadi, kalau begitu, yang harus dilakukan adalah angkutan umum harus meningkatkan pelayanannya,” ujarnya.
Yul Maphilindo membenarkan bahwa PT DAMRI memang sudah ditunjuk sebagai pengelola Trans Medan. Rutenya juga sudah ditentukan, yakni Pusat Pasar-Belawan, Pinang Baris- Amplas, dan Pinang Baris-IKIP dan Simalingkar. Namun, jumlah bus yang akan diberikan untuk Kota Medan bukan 60 unit, melainkan hanya 55 unit.
“Rencananya tahun ini juga. Tapi kami juga belum bisa pastikan kapan. Sebab, kami akan fokus menjalankan Trans Mebidang dulu,” katanya.
Eko agustyo fb
Dengan demikian, PT DAMRI selaku operator optimistis bisa mulai mengoperasikan Trans Mebidang pada Mei mendatang. General Manager PT DAMRI Cabang Medan, Yul Maphilindo, mengatakan, saat sudah ada 24 bus Trans Mebidang setelah 14 unit bus tiba di Medan pada Kamis (16/4) lalu. Saat ini, ke-14 bus tersebut berada di Kantor PT DAMRI Cabang Medan, Jalan Raya, Tanjung Morawa, Medan.
“Bus yang pertama tiba dua unit, sekarang di Kantor Dishub Sumut. Lalu, pada April lalu bertambah lagi delapan unit bus. Kemarin, 14 unit bus sudah tiba lagi di Medan. Berarti semuanya ada 24 unit. Tinggal enam unit bus lagi yang katanya masih di perjalanan,” ujar Yul Maphilindo kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.
Ke-24 bus Trans Mebidang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang terdiri atas 40 seat (tempat duduk). Bus tersebut dilengkapi alat pendingin udara (air conditioner/ AC) dan pegangan gantungan bagi penumpang yang berdiri. Dengan demikian, bus ini diklaim jauh lebih nyaman dibanding bus angkutan umum yang ada saat ini.
“Memang nantinya kami harapkan tidak ada penumpang yang berdiri, tapi tetap disediakan pegangan gantungan. Sebab, ada penumpang yang mau berdiri. Selain itu, busnya juga dilengkapi informasi kedatangan. Jadi, begitu mau sampai di mana, penumpang akan tahu,” ucapnya.
Mengenai tarif bus Trans Mebidang, Yul mengatakan, kemungkinan tidak jauh berbeda dengan ongkos DAMRI yang selama ini melayani rute Medan- Binjai dan Medan-Lubukpakam. Dia memperkirakan ongkos yang dikenakan berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000. Begitu pun, pihaknya masih akan mendiskusikannya lagi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut.
“Kami maunya tidak terlalu mahal, kami akan tetap menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Paling penting, masyarakat mau beralih naik bus, sehingga diharapkan kemacetan di daerah kita bisa berkurang. Ini kan angkutan massal yang diprogramkan pemerintah, tentunya kami ingin memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat. Angkutan dengan ongkos yang terjangkau, tapi pelayanannya lebih baik,” ujarnya.
Yul berharap semua pihak mendukung pengoperasian Trans Mebidang, karena tujuannya membantu masyarakat mendapatkan transportasi yang nyaman. Terutama dukungan dari pemerintah kabupaten/ kota terkait dengan menyediakan sarana pendukung.
“Kami berharap begitu Trans Mebidang ini akan dioperasionalkan, sarana pendukungnya sudah disiapkan. Jadi, angkutan massal yang akan berjalan ini juga bisa melayani masyarakat dengan baik. Tidak ada yang kurang. Rencananya, kalau tidak ada halangan akan beroperasi paling cepat Mei, dan paling lama Juni nanti. Saat ini, kami masih mengurus surat-suratnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kadishub Kota Medan, Renward Parapat, menjamin sarana dan prasarana pendukung pengoperasian Trans Mebidang segera dibangun. Apalagi selama ini Medan sudah memiliki halte Trans Medan yang spesifikasinya hampir sama dengan halte Trans Mebidang. Jadi, tinggal memperbaiki sedikit karena kondisinya saat ini sudah mulai rusak akibat kurang terurus.
“Pastinya kami akan membangun halte untuk Trans Mebidang yang nantinya juga bisa digunakan untuk Trans Medan. Selama ini kenapa tidak kami bangun, karena kami khawatir akan dirusak orang yang tidak bertanggung jawab. Nanti, kalau busnya sudah datang, baru kami buat. Bahkan, haltenya akan kami modifikasi lagi dan mengganti kaca dengan material yang lain, supaya haltenya lebih awet,”ujarnya.
Menurut dia, program Trans Mebidang sejalan dengan program Trans Medan yang sudah lama dicanangkan Pemko Medan. Terlebih operator Trans Medan yang ditunjuk juga PT DAMRI. “Kami sudah mengajukan (pengadaan bus) kepada Pemprovsu, dan melalui Pemprovsu sudah diajukan ke Kemenhub. Pemerintah pusat akan mengadakan angkutan massal di kota- kota besar, salah satunya Medan. Jadi, Medan akan mendapat jatah 60 unit bus,” ucapnya.
Disinggung mengenai dampak kehadiran angkutan massal ini terhadap angkutan umum, Renward mengatakan, itu tergantung pengusaha angkutan bagaimana bisa bersaing secara sehat. “Masyarakat bisa memilih mau naik apa. Jadi, kalau begitu, yang harus dilakukan adalah angkutan umum harus meningkatkan pelayanannya,” ujarnya.
Yul Maphilindo membenarkan bahwa PT DAMRI memang sudah ditunjuk sebagai pengelola Trans Medan. Rutenya juga sudah ditentukan, yakni Pusat Pasar-Belawan, Pinang Baris- Amplas, dan Pinang Baris-IKIP dan Simalingkar. Namun, jumlah bus yang akan diberikan untuk Kota Medan bukan 60 unit, melainkan hanya 55 unit.
“Rencananya tahun ini juga. Tapi kami juga belum bisa pastikan kapan. Sebab, kami akan fokus menjalankan Trans Mebidang dulu,” katanya.
Eko agustyo fb
(ftr)