Pestisida dari Daun Nimba dan Tembakau jadi Andalan

Sabtu, 18 April 2015 - 10:56 WIB
Pestisida dari Daun Nimba dan Tembakau jadi Andalan
Pestisida dari Daun Nimba dan Tembakau jadi Andalan
A A A
Sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, Fakultas Pertanian Unpab Medan sebagai salah satu yang tertua di PTS tersebut tidak ingin dicap ketinggalan.

Bahkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) setelah berhasil membuat pestisida dari olahan daun nimba dan daun tembakau. “Pestisida dari daun nimba dan daun tembakau belum kami publikasikan karena hak paten harus diajukan Unpab melalui Kemenkum-HAM,” kata Dekan Fakultas Pertanian Armaniar kepada KORAN SINDO MEDAN, belum lama ini.

Untuk membuat pestisida tersebut cukup mudah, yakni hanya merebus kedua jenis daun itu dan dibiarkan hingga sepekan untuk diambil sarinya. Namun, saat ini pihaknya masih mengembangkan pestisida tersebut agar ketahanannya lebih lama.

“Daun ini tidak seperti bahan kimia yang tahan lama. Saat daun disemprot tidak akan ada hama yang menyerang saat daun masih basah, tapi saat kering, penyakit akan datang. Untuk itu, saat ini kami sedang melakukan penelitian pengembangan agar pestisida ini bisa bertahan lebih lama,” katanya.

Di sisi lain, Fakultas Pertanian Unpab saat ini memiliki dua desa binaan, yakni Desa Ambalutu di Kecamatan Buntu Pane Asahan dan peternakan di Desa Buluh Cina Binjai. Fakultas yang dipimpin Dekan Armaniar tersebut juga memberikan keterampilan kepada penduduk setempat, seperti pembuatan pupuk kompos yang produksinya dipasarkan ke beberapa daerah di Sumut.

Selain itu, mahasiswa Unpab juga punya kegiatan di kampus, seperti pembuatan kompos dan rumah kasa pertanian. Fakultas itu juga membuat lubang biofori, kerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) sehingga kampus tidak banjir walaupun hujan deras. “Sebagian mahasiswa praktikum di lokasi kampus untuk antisipasi mahasiswa yang bekerja, ada lahan di Helvetia dan di Glugur Rimbun, Kabupaten Deliserdang,” tuturnya.

Dengan segala kelengkapan yang dimiliki, Fakultas Pertanian Unpab tengah bersiap meningkatkan akreditasinya menjadi A. Untuk mencapai akreditasi tersebut, pihaknya pada 29 hingga 30 April mendatang akan melakukan gathering silaturahmi untuk seluruh dosen, baik di Peternakan dan Agroekoteknologi.

“Nanti ke-18 dosen Agro dan 13 dosen peternakan akan berbaur untuk saling kenal. Selain itu, ajang ini dilakukan untuk mengevaluasi visi-misi fakultas dan visi misi prodi,” katanya.

Syukri amal
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0397 seconds (0.1#10.140)